REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barang elektronik pada era sekarang sudah kian dilengkapi berbagai kemampuan teknologi. Hal ini menjadi daya tarik utama calon konsumen makin tertarik untuk memiliki beragam jenis gawai.
Namun, Covid-19 tampaknya membuat penjualan elektronik ikut lesu, seperti halnya industri lainnya. Salah satunya adalah penjualan ponsel pintar.
Menurut Gartner Inc, penjualan global smartphone menurun 20,2 persen pada kuartal pertama 2020. Anjuran untuk tetap berada di rumah yang dikombinasikan dengan keti dakpastian ekonomi menyebabkan permintaan smartphone menurun karena konsumen memutuskan berhenti belanja produk di luar kebutuhan pokok.
President Director PT Adhouse Clarion Events Toerangga Putra mengungkapkan, bisnis elektronik di tengah pandemi ini tidak mungkin menghilang begitu saja. Tetapi, ada peluang untuk menurun. Sebagai pengusaha di bidang elektronik, Toerangga melanjutkan, ia tetap harus berpikir optimistis serta mengubah yang terjadi menjadi sebuah kesempatan.
Misalnya, ketika permintaan smartphone dan beberapa produk elektronik lainnya turun, tetapi masih ada produk seperti personal hygiene atau alat-alat pendukung pekerjaan di rumah yang diminati masyarakat. "Jadi, ini adalah tentang bagaimana kita melihat ke sempatan," ujarnya dalam acara GSEI Webinar Series "Lanskap Konsumen Elektronik di In donesia," pekan waktu lalu.
Selain itu, model bisnis business to costumer (B2C) secara daring, menurut Toerangga, akan sangat membantu di tengah pandemi. Saat ini, penjualan elektronik sudah berubah dan tinggal bagaimana penjual bisa mencari barang yang menarik dan dapat dijual lagi di secara daring.
Senada, General Manager Show Strategy Global Sources Sam Hui mengungkapkan, saluran penjualan seperti pusat perbelanjaan, terkait elektronik di tengah pandemi mungkin akan mengalami kesulitan dalam jangka pendek. Sebab, mereka terbiasa mencari tempat elektronik untuk membeli secara langsung.
Namun, meski penjualan ponsel sedikit melambat, masih ada produk mobile entertainment lainnya yang berpotensi menarik konsumen. Misalnya, Nintendo atau permainan lainnya karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu di rumah.
Alat-alat elektronik yang terkait rumah tangga mungkin juga memiliki penjualan yang baik dalam setengah tahun ini. "Saya pikir jenis produk yang kita beli akan berubah untuk sementara. Pada masa lalu, kita hanya melihat produk yang berhubungan dengan ponsel menjadi populer, tetapi kali ini produk yang berhubungan dengan rumah akan muncul," ujar Sam Hui.