Rabu 24 Jun 2020 08:54 WIB

Ilmuwan Temukan Planet Hot Jupiter Termuda 

Hot Jupiter seukuran Jupiter tetapi mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Dwi Murdaningsih
Astronom mendeteksi eksoplanet termuda.
Foto: reuters
Astronom mendeteksi eksoplanet termuda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama dua setengah dekade terakhir, lebih dari 4000 eksoplanet telah ditemukan oleh para ilmuwan. Salah satu kelas planet yang masih menjadi misteri bagi para ilmuwan dikenal sebagai "Hot Jupiters." 

Jenis planet ekstrasurya ini serupa ukurannya dengan Jupiter tetapi mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya. Beberapa planet jenis ini dapat mengorbit inangnya hanya dalam waktu 18 jam. 

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang jenis planet ekstrasurya ini, para ilmuwan telah beralih untuk mempelajari Hot Jupiter yang baru ditemukan bernama HIP 67522 b. 

Planet ini tampaknya merupakan Hot Jupiter termuda yang pernah ditemukan, dan mengorbit bintang selama sekitar 17 juta tahun. Para ilmuwan percaya bahwa HIP 67522 b hanya beberapa juta tahun lebih muda dari bintang induknya. 

Sementara itu menurut standar manusia, kebanyakan planet Hot Jupiter  berusia lebih dari satu miliar tahun. HIP 67522 b mengorbit bintang pusatnya sekitar setiap tujuh hari. Bintang pusat itu terletak sekitar 490 tahun cahaya dari Bumi. 

Ukuran planet ini sekitar sepuluh kali diameter Bumi, dan ukurannya menunjukkan bahwa ia adalah planet yang didominasi gas. HIP 67522 b didefinisikan sebagai kandidat planet oleh observatorium TESS NASA yang mendeteksi planet melalui metode transit. 

Para ilmuwan mengatakan penemuan HIP 67522 b memberi harapan untuk menemukan lebih banyak planet Hot Jupiter  dan belajar lebih banyak tentang bagaimana mereka terbentuk di seluruh alam semesta. Saat ini, para ilmuwan memiliki tiga teori utama tentang bagaimana planet Jupiter yang begitu dekat dengan bintang induknya. 

Mereka diduga terbentuk di sana dan tidak pernah bergerak. Teori lain menunjukkan bahwa planet-planet Hot Jupiter bermigrasi ke dalam dari lebih jauh di tata surya. Teori besar lainnya menunjukkan bahwa planet-planet mendekati bintang mereka di kemudian hari ketika gravitasi planet-planet lain di sekitar bintang dapat mendorong migrasi planet.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement