REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA memutuskan untuk menunda peluncuran pesawat ruang angkasa (rover) yang berukuran seperti kendaraan roda empat ke Mars hingga 20 Juli mendatang. Hal ini diputuskan setelah tim mengatakan diperlukan waktu tambahakan guna memperbaiki masalah dengan peralatan sistem tanah.
Masalah tersebut meliputi crane yang rusak. Menurut Tory Bruno, CEO United Launch Alliace, yang menyediakan roket Atlas V untuk mengirim perjalanan ke Mars crane sudah diperbaiki dan roket dalam kondisi baik-baik saja.
Masih ada waktu dalam jadwal peluncuran rover, hingga kemungkinan 11 Agustus. Namun, menentukan waktu menjadi hal yang sulit, menandai berakhirnya peluang lepas landas yang muncul hanya sekali setiap 26 bulan, karena Mars dan Bumi tidak sering disejajarkan dengan benar untuk misi antar planet.
Kapanpun rover terangkat, robot beroda enam itu akan mendarat di dalam Jezero Crater selebar 28 mil (45 kilometer) pada 18 Februari 2021. Rover akan mencari tanda-tanda kehidupan kuno di Jezero, yang menjadi tuan rumah sebuah danau dan delta sungai miliaran tahun yang lalu.
Rover yang merupakan inti dari misi NASA Mars 2020 juga akan menjadi ciri geologi area dan melakukan sejumlah tugas lainnya. Sebagai contoh, salah satu instrumen bajak akan menghasilkan oksigen dari atmosfer yang didominasi karbon dioksida di Mars.
Teknologi terbaru ini, setelah ditingkatkan, dapat membantu eksplorasi manusia di Planet Merah. Demonstrasi teknologi lainnya ikut serta dalam misi Mars 2020: pengintai helikopter kecil, yang akan dikerahkan dari dalam rover dan melakukan beberapa penerbangan singkat di udara Mars yang tipis.
Jika helikopter kecil, bernama Ingenuity, berkinerja baik, eksplorasi udara dapat memainkan peran besar dalam misi Mars di masa depan. Rover juga mengumpulkan dan menyimpan lusinan sampel Mars untuk kembali ke Bumi di masa depan.
NASA akan bekerjasama dengan Badan Antariksa Eropa dalam rencana pengambilan sampel untuk membawa material dari Mars pada awal 2031. Para ilmuwan di laboratorium di seluruh dunia kemudian akan meneliti sampel, mencari tanda-tanda kehidupan Mars kuno dan petunjuk lain tentang sejarah dan evolusi planet.