REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen elektronik Jepang, Sharp, meluncurkan dua ponsel pintar yang membidik pasar kelas atas. Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia (SEID), Shinji Teraoka, mengatakan, hal itu dilakukan untuk memperkuat bisnis Sharp di Indonesia yang mengarah ke Artificial Intelligence of Things (AIoT).
"Setelah Sharp punya banyak kategori TV, mesin cuci, lemari es, dan lainnya, kini kami masuk kategori baru AIoT," katanya peluncuran smartphone Sharp Aquos Zero 2 dan Sharp Aquos R3 secara virtual Jakarta, Rabu (10/6).
Asisten GM Strategi Produk AUVI SEID, Ardy, mengungkap, alasan Sharp masuk ke bisnis ponsel, setelah menjadi pemimpin pasar pada barang elektronik. Pertama, kata dia, pasar ponsel di Indonesia sebelum pandemi COVID-19 mencapai 3-4 juta unit per bulan.
"Itu 'kue' yang besar yang menarik pemain di bisnis ini," katanya.
Apalagi, lanjut dia, Sharp secara global juga pemain ponsel dan pionir dalam kehandalan panel layar ponsel. Hal lain yang membuat SEID tertarik dan percaya diri masuk pasar smartphone di Indonesia adalah merek Sharp yang kuat di negeri ini.
"Dengan merek yang cukup kuat, kami berharap bisa diterima di pasar smartphone Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, SEID membidik kalangan muda direntang usia 25-45 tahun, terutama mereka yang suka games dan content creator. Pasalnya, fitur kedua smartphone dengan resolusi yang tinggi, prosesor yang handal, serta teknologi suara Atmos, mendukung hal itu.
"Selain itu konsumen smartphone di Indonesia mudah bosan dan suka berganti model," katanya.
SEID membidik angka 15.000 unit penjualan sampai akhir tahun ini. "Kali ini kami lebih fokus, dan memasarkan langsung, tanpa melalui pihak ketiga," tambah Senior GM Pemasaran Domestik SEID Andry Adi Utomo.
Ponsel anyar tersebut dibandrol dengan harga Rp 12.999.000 untuk Sharp Aquos Zero 2 dan Sharp Aquos R3 dengan harga Rp 10.999.000 per unit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
