Selasa 09 Jun 2020 11:14 WIB

SAFR 2.0 Siapkan Teknologi AI Hadapi New Normal

SAFR mampu mengenali wajah orang yang menggunakan topi, kacamata, dan hijab.

Artificial Intelligence (AI)
Foto: Flickr
Artificial Intelligence (AI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam era new normal, menggunakan masker merupakan keharusan bagi semua orang. Oleh karena itu, Realnetworks menghadirkan solusi Secure Accurate Facial Recognition (SAFR 2.0) untuk membantu korporasi menghadapi era New Normal. 

SAFR 2.0 adalah teknologi pengenalan wajah (facial recognition) menggunakan artificial intelligence (AI) yang mampu mengetahui wajah orang yang menggunakan masker dengan akurasi tinggi. 

Selain masker, SAFR mampu mengenali wajah orang yang menggunakan topi, kacamata, bahkan orang yang menggunakan hijab sekalipun. 

SAFR memiliki akurasi mencapai 99,87 persen berdasarkan hasil tes oleh sebuah lembaga prestisius yaitu National Institute of Standard and Technology (NIST). 

Melihat hasil laporan NIST pada bulan Juli 2019 untuk kategori Wild Faces, SAFR hanya membutuhkan waktu 100 milidetik saja untuk dapat mengenali wajah orang dan hingga saat ini algortima pengenalan wajah SAFR adalah yang tercepat di dunia.

 "Dengan SAFR 2.0 dapat membantu pemantauan petugas di lapangan menjadi lebih efisien dan produktif, misalnya jika tertangkap oleh kamera CCTV ada orang yang tidak menggunakan masker maka SAFR dapat mengirimkan peringatan. Notifikasi peringatan tersebut dapat dikirimkan melalui berbagai macam media chatting saat ini seperti whatsapp, telegram atau media komunikasi lainnya," ungkap Senior Director PT RealNetworks Indonesia, Ria Tanusendjaja, dalam siaran persnya, Selasa (9/6).

Selain itu, solusi SAFR 2.0 ini dapat dimanfaatkan untuk pengurangan kontak fisik dalam membantu pencegahan penyebaran Covid-19, seperti pergantian mesin absensi barbasis fingerprint dengan pengenalan wajah, peralihan penggunakaan kartu atau tombol pada pintu dan gate dengan menggunakan pengenalan wajah. 

Tidak hanya wajah, SAFR pun dapat membantu pemantauan terhadap objek manusia di dalam suatu lokasi.  Jika tedeteksi jumlah orang yang sangat banyak maka SAFR dapat melakukan peringatan atau mengirimkan notifikasi kepada petugas untuk melakukan pembatasan. 

Hal ini merupakan solusi untuk mewujudkan social distancing atau pembatasan-pembatasan pada lokasi tertentu agar dapat membantu pencegahan penyebaran Covid-19.

SAFR akan terus melakukan inovasi-inovasi teknologi untuk membantu perusahaan-perusahaan menghadapi era new normal dan pencegahan penyebaran Covid-19. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement