Senin 25 May 2020 18:10 WIB

Huawei: Implementasi 5G Dapat Percepat Era New Normal

Huawei memandang pita frekuensi C-Band cocok untuk jaringan 5G di Indonesia.

Jaringan 5G dianggap dapat menunjang percepatan terjadinya New Normal selama pandemi Covid-19.
Foto: Huawei Indonesia
Jaringan 5G dianggap dapat menunjang percepatan terjadinya New Normal selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur National ICT Strategi dan Marketing Huawei, Mohamad Rosidi, mengatakan implementasi 5G dapat mempercepat era kenormalan baru, "new normal." Ini merupakan fase terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam beraktivitas di tengah pandemi.

"Dengan indikasi ini dan perilaku manusia pada era "New Normal" untuk tetap terhubung (online) selama pandemi Covid-19, implementasi 5G dapat mempercepat, meski dibutuhkan ketersediaan spektrum yang kami yakini juga menjadi perhatian pemerintah untuk bekerja dengan manajemen spektrum 5G," ujar Rosidi kepada Antara, belum lama ini.

Baca Juga

Rosidi melihat pandemi Covid-19 memengaruhi perilaku manusia secara dramatis, orang-orang jadi lebih sering mengakses internet dari rumah untuk bekerja, main game, menonton film secara daring, hingga menggunakan media sosial. Pada saat yang bersamaan terjadi peningkatan data traffic pada siang hari.

"Dibutuhkan kapasitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan koneksi aktual mereka, untuk menjaga kualitas dan pengalaman," ujar Rosidi.

Lebih lanjut, Rosidi mengatakan, saat pandemi teknologi juga memiliki peran baru untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab Covid-19. Telemedicine, pembelajaran jarak jauh, teleconference, dan telecommuting, menurut dia, menunjukkan bahwa jaringan sangat penting.

Untuk jaringan 5G, ahli dari kantor pusat Huawei, Lin Yanqing, mengatakan, pita frekuensi C-Band paling cocok untuk Indonesia. C-Band memiliki besaran 3.7 GHz hingga 4.2 GHz untuk downlink dan 5.925 GHz hingga 6.425 GHz untuk uplink.

"Saya sangat menyarankan C-Band," ujar Lin Yanqing dalam temu media virtual "Asia Pacific 5G Online Live Tour," Rabu.

Belum bisa dipastikan kapan 5G akan diadopsi di Indonesia, namun Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate pada akhir Januari menyatakan tidak ingin terburu-buru mengadopsi teknologi teranyar tersebut. Hingga saat ini, berbagai perusahaan teknologi dan telekomunikasi sudah beberapa kali mengadakan uji coba jaringan 5G baik untuk manufaktur, panggilan video, hingga kendaraan otonom.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement