REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook Inc berencana akan lebih banyak merekrut karyawan jarak jauh di area di mana tidak ada kantor Facebook. Sementara, perusahaan itu mengizinkan para karyawan yang sekarang ada untuk bekerja dari rumah (working from home/WFH) selamanya jika mereka mau.
Chief Executive Officer Mark Zuckerberg mengatakan rencana perekrutan karyawan jarak jauh besar-besaran ini akan dimulai segera dimulai di Amerika Serikat. Rekrutmen khususnya untuk karyawan dengan skill engineering.
Berdasarkan survei internal karyawan, dia percaya pekerja jarak jauh bisa menutupi 50 persen angkatan kerja di Facebook selama 10 tahun ke depan. "Kami dan banyak orang lain sangat khawatir bahwa produktivitas akan benar-benar jatuh," kata Zuckerberg dalam sebuah wawancara dilansir Bloomberg, Jumat (22/5).
Sampai akhir Maret, Facebook memiliki lebih dari 48.000 staf global. Zuckerberg meyakini karyawan Facebook akan sama produktifnya saat bekerja dari rumah dan bekerja di kantor.
"Beberapa orang melaporkan bahkan lebih produktif," ucapnya.
Jejaring sosial, yang menutup kantor Menlo Park, California, pada awal Maret karena wabah virus corona, telah memberi tahu karyawan bahwa mereka dapat bekerja dari rumah hingga akhir tahun.
"Sebagian besar orang di perusahaan itu bekerja dari jarak jauh, jadi membatasi diri kita hanya mempekerjakan orang yang tinggal di dekat kantor yang tidak buka sama sekali tidak begitu efisien," tambahnya.
Facebook adalah perusahaan teknologi terbaru dan terbesar yang mengumumkan langkah penuh atau sebagian untuk pekerjaan jarak jauh yang lebih permanen di tengah pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Twitter Inc dan Square Inc, yang keduanya dijalankan oleh CEO Jack Dorsey, telah mengumumkan bahwa karyawan mereka dapat bekerja dari rumah secara permanen jika mereka mau. Perusahaan e-commerce Kanada Shopify Inc mengatakan minggu ini akan mengizinkan 5.000 stafnya untuk bekerja dari rumah tanpa batas waktu.
Ini adalah tren yang secara drastis dapat mengubah Silicon Valley dan San Francisco Bay Area, yang selama puluhan tahun telah menjadi kiblat bagi pekerjaan teknologi bergaji tinggi. Banyak perusahaan paling bernilai di dunia, termasuk Facebook, Apple Inc. dan Google Alphabet Inc. berkantor pusat di selatan San Francisco, yang menjadikan daerah sekitarnya salah satu yang terkaya dan termahal di dunia.