Senin 18 May 2020 15:37 WIB

Inovasi Indonesia untuk Bantu Menangani Penyebaran Corona

Ilmuwan Indonesia membuat ventilator, robot hingga aplikasi untuk menangani corona.

Ventilator Vent-I yang dibuat oleh ITB tidak serumit yang biasanya, namun tetap bisa berfungsi baik dan sudah disetujui sejumlah dokter.
Foto:

Inisiatif untuk menolong upaya menangani penularan virus corona juga muncul di benak Ahmad Alghozi, alumni D3 Teknik Informatika Telkom University. Dia menciptakan sebuah aplikasi ponsel dengan fitur 'tracking', 'tracing', dan 'fencing'.

Dinamakan Fightcovid19.id, aplikasi tersebut dapat diakses semua pengguna Android, khususnya mereka yang datang dari daerah terjangkit, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan pasien positif COVID-19.

Setelah berhasil mengurangi penyebaran kasus di Bangka Belitung, aplikasi tersebut mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat di Jakarta.

"Tujuh hari setelah implementasi, Provinsi Bangka Belitung melihat efektivitas dari aplikasi ini. Di awal Mei, di Kabupaten Belitung mencatat empat positif, empat sembuh, dan nol meninggal," kata Alghozi.

"Sekarang, saya sudah di Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 nasional. Rencananya, aplikasi ini akan diimplementasikan di seluruh Indonesia."

"Aplikasi fightcovid19.id itu memang murni untuk tujuan kemanusiaan dan demi Indonesia," katanya.

Tidak hanya ilmuwan yang perlu berpartisipasi

I Ketut Eddy Purnama dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya mengatakan kalangan perguruan tinggi Indonesia tidak tinggal diam di tengah pandemi virus corona. Pihak kampus turut berempati dengan para dokter, masyarakat, maupun pihak rumah sakit.

"Mereka berlomba-lomba berinovasi," kata Ketut.

Sementara itu, menurut Dr. Syarif Hidayat dari STEI Institut Teknologi Bandung, tidak hanya ilmuwan yang harus aktif menolong di tengah pandemi COVID-19.

"Semua harus berpartisipasi. Kalau tidak, bangsa ini akan terpuruk makin lama, ekonomi memburuk. Maka collateral damage nya akan jauh lebih banyak. Itu bahaya."

Alghozi, misalnya yang bukan seorang ilmuwan tapi ia mengaku tetap menolong melalui keahliannya di bidang teknologi dengan membuat aplikasi untuk ponsel.

"Teknologi itu tidak harus mengeluarkan uang banyak. Teknologi justru harus membantu semuanya biar bisa cepat, merata, dengan 'logos'," kata dia.

 

sumber: https://www.abc.net.au/indonesian/2020-05-15/inovasi-teknologi-karya-indonesia-di-tengah-pandemi-corona/12244778

sumber : ABC.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement