Senin 18 May 2020 15:37 WIB

Inovasi Indonesia untuk Bantu Menangani Penyebaran Corona

Ilmuwan Indonesia membuat ventilator, robot hingga aplikasi untuk menangani corona.

Ventilator Vent-I yang dibuat oleh ITB tidak serumit yang biasanya, namun tetap bisa berfungsi baik dan sudah disetujui sejumlah dokter.
Foto:

Sementara itu, di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS UNAIR), Surabaya, sudah beroperasi sebuah robot servis untuk 'highly infectious patient'. Robot ini dikendalikan dengan pengontrol jarak jauh, bernama robot RAISA.

Robot yang beroperasi di bagian 'High Care Unit' (HCU) merupakan hasil kerjasama antara Tim Robot Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dengan pihak RS UNAIR.

"Sampai sekarang, robot RAISA sudah dalam tugas rutin di ruang [pasien] infectious. Robot ini (berjalan) dari kamar ke kamar, membunyikan bel, kemudian pasien membuka pintu, dan mengambil makanan," kata I Ketut Eddy Purnama, dekan FTEIC ITS.

"Tujuannya untuk mengurangi interaksi antara pasien dan petugas medis, mengurangi resiko penularan dan menghemat APD (Alat Pelindung Diri) secara tidak langsung."

Untuk memenuhi kebutuhan pihak rumah sakit di tengah pandemi COVID-19, mereka juga telah menciptakan robot lain khusus bagi pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU), bernama robot RAISA BCL.

"Kalau di ruang HCU, pasien masih bisa berdiri, olahraga, dan aktivitas sehari-hari. Kalau di ICU sama sekali tidak boleh bergerak karena terpasang ventilator, vital sign monitor, kateter, dan infus," kata Ketut kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

"Jadi kami kembangkan versi ICU, yang dilengkapi kamera 'surveillance' (untuk memonitor) sebagai pengganti mata dokter dalam mengawasi pasien."

Menurutnya, robot RISA BCL bisa menoleh ke empat sisi dan melakukan 'zoom' dari 10 cm hingga 5 km, sehingga dapat meringankan pekerjaan para dokter yang bertugas mengawasi pasien dan harus mengenakan APD sebelum masuk ke ruang ICU.

 

sumber : ABC.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement