REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter menjadi perusahaan pertama yang mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Penyebaran Covid-19 telah memaksa perusahaan melakukan perubahan budaya kerja.
Pandemi yang menginfeksi lebih dari 4,2 juta orang secara global ini telah membuat berbagai negara menerapkan lockdown. Aturan itu pun membuat dunia usaha dari berbagai industri harus beradaptasi dalam bekerja.
Dilansir Reuters, Rabu (13/5), Twitter menyatakan tidak akan membuka kembali sebagian besar kantornya hingga September nanti. Platform media sosial itu juga memastikan tidak akan ada perjalanan bisnis untuk periode waktu tersebut.
Selain itu, para karyawan Twitter untuk dibebaskan bekerja dari rumah. Meski demikian, Twitter tidak menyebutkan dengan rinci berapa jumlah karyawan yang diperbolehkan untuk tidak lagi bekerja dari kantor.
CEO Twitter, Jack Dorsey, bahkan sudah berencana untuk pindah dan bekerja dari Afrika selama tiga sampai enam bulan pada pertengahan tahun ini. Dorsey mengatakan rencananya tersebut didorong oleh krisis kesehatan yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Sebelumya, Facebook dan Google juga berencana memperpanjang masa bekerja dari rumah bagi karyawannya.