Rabu 13 May 2020 10:42 WIB

Fauci Optimistis Kandidat Vaksin akan Efektif Lawan Covid-19

Ada delapan kandidat vaksin Covid-19 yang sedang dalam tahap pengujian awal oleh NIH.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Pakar kesehatan menular Anthony Fauci mengungkapkan optimismenya terhadap kandidat vaksin Covid-19 yang telah diuji coba tahap awal.
Foto: EPA
Pakar kesehatan menular Anthony Fauci mengungkapkan optimismenya terhadap kandidat vaksin Covid-19 yang telah diuji coba tahap awal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Gugus Tugas Covid-19 Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci optimistis, salah satu kandidat vaksin yang saat ini sedang dikembangkan akan terbukti efektif melawan Covid-19. Namun, sesungguhnya tidak ada jaminan pasti.

Fauci yang juga menjabat sebagai Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), membuat pernyataannya saat memberikan kesaksian di hadapan Komite Kesehatan Senat pada Selasa (12/5). Dia mencatat ada delapan kandidat vaksin yang saat ini tengah dalam pengembangan, termasuk satu vaksin yang saat ini dalam tahap pengujian tahap awal atau Fase 1 oleh National Institutes of Health (NIH) bekerja sama dengan perusahaan farmasi.

Baca Juga

"Mengingat cara tubuh merespons virus jenis ini, saya optimis bahwa kami akan mendapatkan kandidat (vaksin) yang efektif," kata Fauci.

Stephen Hahn, Komisaris Food and Drug Administration (FDA) mengatakan, populasi yang rentan, termasuk anak-anak, akan dimasukkan dalam pengujian fase 2 dan fase 3. Fauci juga menyampaikan bahwa mereka akan mulai mengembangkan vaksin yang berisiko. Artinya, pihaknya akan menginvestasikan sumber daya yang cukup besar, bahkan tanpa mengetahui apakah kandidat vaksin itu aman dan efektif atau tidak.

Sementara itu, saat ditanya bagaimana kemungkinan sekolah dibuka kembali pada musim gugur ini, Fauci mengatakan bahwa para siswa mungkin akan aman bersekolah jika vaksin telah ditemukan. Hanya saja, hingga kini belum ada vaksin maupun obat yang teruji bisa melawan Covid-19.

"Jika ini adalah situasi di mana kami memiliki vaksin yang efektif, maka ini akan menjadi akhir yang positif dari masalah itu. Tetapi sampai sekarang belum ada vaksin yang menjanjikan," kata dia dilansir Fox News, Rabu (13/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement