Selasa 12 May 2020 22:23 WIB

Tokocrypto Catatkan Raihan Pendanaan dari Binance

Invetasi ini akan digunakan untuk menghadirkan dan meningkatkan layanan terbaik.

Ilustrasi kerjasama Tokocrypto dan Binance.
Foto: Dok. Tok
Ilustrasi kerjasama Tokocrypto dan Binance.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tokocrypto resmi mendapatkan investasi dari Binance, perusahaan blockchain global dibalik pedagang aset kripto terbesar di dunia dari sisi volume transaksi dan pengguna. 

Investasi ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan bisnis pedagang aset kripto pertama yang teregulasi di Indonesia tersebut. Ini termasuk dalam hal produk dan layanan baru, pengembangan teknologi, menghadirkan inisiatif-inisiatif baru dalam hal edukasi blockchain di Indonesia, serta ekspansi secara nasional, seperti Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Balikpapan, dan lainnya.

Co-Founder dan CEO Tokocrypto Pang Xue Kai menyatakan, investasi di Tokocrypto menjadi penegasan akan kepercayaan dari pemimpin pasar aset kripto secara global terhadap potensi blockchain ekosistem di Indonesia yang sangat menjanjikan. Investasi dari Binance ini, kata dia, akan digunakan untuk menghadirkan dan meningkatkan layanan terbaik dari Tokocrypto di pasar Indonesia, serta mempercepat visi kami dalam menghadirkan ekosistem keuangan terbuka melalui teknologi blockchain.

"Didirikan pada awal 2018, Tokocrypto bertujuan untuk mendorong adopsi dan aksesibilitas berkelanjutan  dari aset kripto di Indonesia melalui transaksi perdagangan dan layanannya. Pada awal berdirinya, Tokocrypto juga berhasil mendapat pendanaan putaran awal, dimana pada putaran ini, salah satu pemberi dana adalah QCP Capital, perusahaan perdagangan aset digital dan investasi yang berbasis di Singapura," papar dia di Jakarta, Selasa (12/5).

Dia menjelaskan, tim ini mencapai tonggak sejarah penting pada tahun 2019 ketika Tokocrypto menjadi pedagang aset kripto pertama yang terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Changpeng Zhao (CZ), Pendiri dan CEO Binance, menyatakan, dengan adopsi teknologi yang cepat, pertumbuhan ekonomi yang kuat, serta populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia akan menjadi salah satu pusat terkemuka dari ekosistem blockchain di Asia Tenggara. 

"Investasi kami di Tokocrypto memungkinkan kami untuk mengeksplorasi bersama peluang baru yang menarik untuk pasar Indonesia bersama mitra lokal yang telah teregulasi untuk menghadirkan kebebasan dalam hal keuangan," kata dia.

Teguh Kurniawan Harmanda, selaku COO Tokocrypto mengatakan, Tokocrypto juga didukung oleh dewan penasihat yang sangat berpengalaman dalam dunia aset kripto, termasuk Joshua Ho dan Darius Sit dari QCP Capital, serta Shaun Djie dari Digix, yang telah menjadi penasihat tim sejak 2018.

“Tokocrypto juga akan tetap mengembangkan berbagai inisiatif baru, termasuk melanjutkan kerjasama dan kolaborasi dengan para pemangku kebijakan di Indonesia seperti BAPPEBTI dan PPATK, serta menjalin kerjasama strategis dengan para pelaku industri lainnya”, ujar Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement