Selasa 12 May 2020 13:31 WIB

Jepang akan Beri Lampu Hijau untuk Alat Uji Antigen Covid-19

Jepang berencana melengkapi PCR dengan tes antigen Covid-19.

Suasana lorong stasiun yang padat dengan penumpang memakai masker di Tokyo, Jepang, Senin (27/4). Jepang akan memberi izin bagi penerapan tes antigen untuk melengkapi tes PCR dalam upaya pendeteksian Covid-19.
Foto: AP/Eugene Hoshiko
Suasana lorong stasiun yang padat dengan penumpang memakai masker di Tokyo, Jepang, Senin (27/4). Jepang akan memberi izin bagi penerapan tes antigen untuk melengkapi tes PCR dalam upaya pendeteksian Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang berencana menyetujui alat pengujian antigen virus corona pertamanya pada Rabu (13/5). Kebijakan itu termasuk dalam upaya meningkatkan jumlah tes diagnostik yang tersedia untuk memerangi pandemi, menurut pejabat kementerian kesehatan.

Fujirebio--anak perusahaan penyedia layanan uji diagnostik--dan laboratorium Jepang Miraca Holdings bulan lalu mengajukan permohonan persetujuan pemerintah untuk alat antigennya. Tes antigen memindai protein yang dapat ditemukan pada atau di dalam virus. Mereka biasanya menguji sampel yang diambil dari rongga hidung menggunakan penyeka.

Baca Juga

Tes dapat mendeteksi virus dengan cepat, tetapi menghasilkan negatif palsu pada tingkat yang lebih tinggi daripada tes PCR (reaksi berantai polimerase) yang dominan saat ini. Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengatakan kepada parlemen pada Jumat (8/5) bahwa tes antigen, setelah disetujui, kemungkinan akan digunakan untuk melengkapi tes PCR.

Jepang telah melaporkan sekitar 16.680 infeksi yang dikonfirmasi, termasuk 712 dari kapal pesiar yang sebelumnya dikarantina di Yokohama, dan 670 kematian hingga saat ini, menurut lembaga penyiaran publik NHK.

Meskipun penghitungan tersebut relatif rendah karena populasi Jepang 126 juta jiwa, kritikus mengatakan, rendahnya tingkat pengujian telah menimbulkan kesulitan untuk melacak virus, yang telah menyebabkan serangkaian infeksi di rumah sakit dan melumpuhkan beberapa fasilitas. Jepang telah melakukan 188 tes PCR per 100 ribu orang, dibandingkan dengan 3.159 di Italia dan 3.044 di Jerman, berdasarkan data dari panel ahli medis yang menasihati pemerintah pekan lalu.

Sementara itu, Amerika Serikat pekan lalu menyetujui tes antigen virus corona pertamanya, yang dibuat oleh Quidel Corp.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement