REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perusahaan rintisan (start-up) asal China bernama Rokid berhasil mengembangkan produk inovasi di tengah pandemi COVID-19, yakni kacamata pintar yang dapat memindai suhu tubuh sebagai salah satu cara mendeteksi gejala orang terjangkit virus corona.
Wakil direktur utama Rokid, Xiang Wenjie, menyebut bahwa permintaan terhadap produk kacamata T1, yang dikembangkan dalam waktu dua pekan, meningkat setelah terlebih dahulu sekitar 1.000 kacamata terjual kepada pemerintah, kawasan industri, dan sekolah.
"Terlepas dari alat pengukur suhu tubuh, T1 bisa menyajikan hasil pengecekan suhu secara langsung yang portabel dan dari jarak jauh, dan ini akan menjadi pertolongan yang baik," kata Xiang, Jumat (1/5).
Kacamata buatan Rokid tersebut dilengkapi dengan sensor infra-merah dan sebuah kamera, sehingga penggunanya dapat mendeteksi temperatur orang lain yang dilihat. Proyek di tengah wabah virus corona itu diselesaikan oleh Rokid dengan pendanaan jutaan dolar pada 2018 yang dipimpin oleh perusahaan investasi negara Singapura, Temasek, juga bank Credit Suisse asal Swiss, dan lainnya.
Rokid sendiri adalah perusahaan rintisan yang dalam waktu normal mengembangkan produk-produk augmented reality (AR) untuk penggunaan di pabrik sertagim digital. Kini, perusahaan itu tengah meningkatkan fitur kacamata T1 agar bisa melakukan pemindaian temperatur bersamaan pada beberapa orang sekaligus untuk digunakan di tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan bandar udara.
Sebuah kawasan industri di Hangzhou sudah menggunakan T1, menggantikan termometer biasa mengingat banyaknya pegawai yang harus diperiksa.
"Dengan produk-produk baru yang akan keluar nantinya, terutama kacamata ini, kami rasa kami dapat menggunakannya untuk melakukan pemeriksaan temperatur tanpa kontak, yang mana sangat efisien ketika menghadapi kerumunan orang banyak," kata direktur utama Greentown Property Management, Jin Keli.
Rokid bukanlah satu-satunya perusahaan rintisan teknologi China yang mengembangkan produk untuk membantu menangani wabah Covid-19. Sebelumnya, ada juga SenseTime yang membuat sistem pengecekan suhu tubuh dengan sistem pengenalan wajah yang dipasang di sejumlah stasiun di negara itu.