Kamis 30 Apr 2020 20:02 WIB

Peran Millenial dalam Mencegah Penyebaran COVID-19

Generasi millenial Indonesia punya peran penting agar virus Covid-19 tak meluas.

Kegiatan millenial isdapat disebarkan ke semua orang melalui media sosial.
Foto: Istimewa
Kegiatan millenial isdapat disebarkan ke semua orang melalui media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JJAKARTA -- Untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini masih mengkhawatirkan, beberapa negara telah menerapkan sistem lockdown.  Tujuannya, untuk meminimalisasi penyebaran virus ini.

Indonesia juga sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibeberapa daerah yang padat penduduk, namun angka yang terinfeksi tetap saja masih meningkat setiap harinya. Hal ini disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi peraturan PSBB tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Managing Director Qasa Strategic Consulting Joko Wiyono berharap, generasi millenial Indonesia punya peran penting agar virus Covid-19 tidak semakin meluas. Caranya, dengan menyebarluaskan kegiatan mereka seluas-luasnya sebagai dukungan ikut mencegah merebaknya virus tersebut.

Para kaum milenial, kata dia, tentu juga ikut menghindari budaya nongkrong di tempat keramaian, menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik ketika bertemu atau berkenalan, menggunakan masker ketika keluar rumah. 

Juga rajin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, mengkonsumsi makanan bergizi dan multivitamin, serta rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Yang terpenting, jika tidak ada urusan mendesak untuk keluar rumah lebih baik untuk berdiam diri dengan tetap #DirumahAja.

"Kegiatan millenial di atas dapat disebarkan ke semua orang melalui media sosial. Misalnya saja setiap millenial melakukan anjuran tersebut dan mem-posting kegiatannya di media sosial yang disaksikan ratusan bahkan ribuan orang," kata Joko, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Kamis (30/4).

Diakuinya, aktivitas itu  terlihat sepele memang. Namun, hal tersebut dapat memberikan influence kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama terutama dilihat dari banyaknya millenial yang saat ini memiliki berbagai macam platform media sosial dan berprofesi sebagai influencer.

"Hal ini secara tidak langsung akan membantu pemerintah untuk menyalurkan informasi-informasi dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 di Indonesia," ujar dia. 

Millenial dikenal dengan kreativitas yang tinggi, bersikap optimistis, dan memiliki kemampuan adaptif (fleksibel), sehingga mereka dapat mengambil peran penting di tengah ancaman Covid-19 saat ini. 

Joko yang memimpin perusahaan konsultan standar internasional yang berkecimpung di dunia riset, konsultasi strategis, berpendapat, generasi millenial sangat akrab dengan penggunaan teknologi. Mereka bisa berjam-jam menggunakan perangkat teknologi seperti handphone ataupun laptop setiap harinya.

Di tengah penerapan kebijakan PSBB sekarang ini, kata dia, memang teknologi sangat berperan penting untuk melancarkan aktivitas sehari-hari baik bagi anak sekolah, mahasiswa, UMKM, maupun pekerja kantoran yang melakukan Work From Home (WFH). 

Demi melancarkan kegiatan selama PSBB ini, Joko mengungkap, beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga produktivitas para millennial. Antara lain: pertama, tetap biasakan belajar atau bekerja seperti di sekolah atau di kantor dengan menggunakan meja dan kursi, bukan di tempat tidur atau sofa yang hanya akan membuat malas. Kedua, harus tetap disiplin, buatlah list pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan sehingga tetap selesai tepat waktu. 

Ketiga, komunikasi dan koordinasi dengan teman, guru, dosen pembimbing, atau rekan sekantor harus tetap dijaga sehingga kita harus memastikan penggunaan perangkat dan jaringan internet yang cepat dan stabil untuk mendukung komunikasi berjalan lancar. 

Joko membenarkan, seluruh aktivitas milenial di saat pelaksanaan PSBB harus didukung layanan internet yang cepat dan stabil. Sebab untuk memenuhi kebutuhan informasi, hiburan, keperluan sehari-hari bahkan mencari nafkah dengan berbisnis pun semua tersedia di dunia maya. 

“Selama pandemi, cara komunikasi digital yang paling populer ialah dengan memanfaatkan media sosial," kata Joko.

Hal ini berdampak pada perilaku masyarakat dalam membelanjakan uang dan memenuhi kebutuhan dasarnya. Intensitas belanja online pun semakin meningkat, terutama untuk kaum millenial.

Oleh sebab itu, kata Joko, perusahaan harus tetap sedekat mungkin dengan konsumen mereka sehingga perusahaan membutuhkan suatu Strategi Adaptive yang mampu mengantisipasi skenario yang lebih buruk, dimana salah satu program pemasaran taktis adalah melalui komunikasi digital.

Media sosial sebagai saluran utama pemasaran untuk mempromosikan produk maupun layanan. Diperkirakan akan mempertahankan popularitasnya hingga pandemi ini berakhir.

Menurut Joko, memahami konsumen di seluruh wilayah geografis melalui media sosial sangat penting bagi pemilik bisnis dalam situasi yang menantang ini. Beberapa perusahaan telah mencoba menyesuaikan model bisnisnya dengan digitalisasi. Ini menjadi penting bagi perusahaan untuk mengalihkan aktivitas offline menjadi online, atau meningkatkan Model Bisnis O2O (Offline to Online)-nya.

“Pendekatan yang perlu dielaborasi oleh pemilik bisnis yaitu pertama, mengubah saluran penjualan offline menjadi saluran digital dan kedua, melakukan diversifikasi penjualan saluran digital. Kedua tujuannya adalah untuk memperkuat penjualan agar perusahaan tetap bertahan dengan arus kas yang stabil dan segala aspek keuangannya baik. Oleh karena itu, hanya melalui proses digitalisasi yang akan menjadi satu-satunya pilihan untuk meningkatkan bisnis hingga menjadi lebih efisien baik biaya dan waktu," lanjut Joko.

Saat ini telah banyak produsen yang akhirnya terhubung langsung dengan konsumen melalui online shop atau marketplace, dan bekerja sama dengan mitra logistik UKM pihak ketiga sebagai lengan distribusi untuk mendekatkan produk mereka ke konsumen. 

“Terutama untuk kategori bahan makanan, pandemi Covid-19 ini telah meningkatan jumlah permintaan di atas rata-rata. Data penjualan bahan makanan diklaim dapat meningkat dua kali lipat, tiga kali lipat, atau bahkan lebih selama pandemi ini berlangsung. Pelaku bisnis harus tahu dan mengerti tentang perubahan perilaku konsumen yang akan berlanjut setelah Covid-19," tambah Joko.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate pun mengupayakan agar semua hal yang berkaitan kegiatan positif masyarakat di dunia maya dapat terlaksana dengan baik. Menkominfo meminta penyelenggara telekomunikasi untuk meningkatkan kualitas layanan internet selama masa darurat corona atau Covid-19 ini, salah satunya adalah PT Indosat Mega Media (IM2). Seperti diikutip dari kominfo.go.id, Menteri Johnny menyatakan, bahwa sudah menjadi komitmen bersama untuk menjamin dan menjaga kualitas internet demi mendukung aktivitas masyarakat dari rumah. 

Joko menuturkan, IM2 sebagai anak perusahaan dari PT Indosat Tbk, diharapkan akan terus memberikan layanan terbaik bagi pelanggan IM2 dan selalu berusaha untuk memenuhi bahkan melampaui kebutuhan dari setiap pelanggan. Saat ini IM2 melayani lima segmen pelanggan yakni korporat, pemerintah, institusi, residensial, dan perorangan.

Dukungan IM2 terhadap anjuran Pemerintah pada masyarakat ditunjukkan melalui usaha untuk tetap menjaga agar layanan terus berjalan dengan baik dan memenuhi permintaan dari masyarakat atas koneksi internet cepat dan stabil dari produk GIG. GIG merupakan layanan fiber-to-the-home (FTTH), yang menyediakan akses internet dengan kecepatan yang ceppat dan stabil, bermodal infrastruktur kabel fiber optic terkini yang membuat koneksi internet diklaim lebih stabil dan tidak terpengaruh cuaca.

GIG sangat dekat dengan milllenial dan para pebisnis karena sifatnya yang kekinian, cepat dan stabil. Diharapkan dengan adanya kemajuan teknologi seperti ini, GIG dapat menemani millenial selama masa karantina sebagai sarana bekerja, belajar, hingga hiburan selagi mereka dirumah bersama keluarga.

GIG juga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pebisnis millenial untuk memajukan usahanya di tengah pandemi ini. Diharapkan, para millenial dapat melakukan hal positif lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia agar terus kuat dan menjaga komunikasi yang baik, serta tetap bekerjasama melawan dan mengurangi penyebaran COVID-19 di Indonesia.

“Ini menjadi komitmen bersama, yang pertama tersedia bandwidth yang cukup, tersedia alat-alat dan peralatan yang memadai, maintenance dari sisi quality of service tetap terjamin dan terjaga dengan baik untuk mendukung aktivitas masyarakat dari rumah,” kata Joko yang juga praktisi di bidang riset bisnis dan pemasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement