Kamis 23 Apr 2020 19:48 WIB

Larangan Mudik Diprediksi Dongkrak Layanan Video Call

Larangan mudik akan mendorong masyarakat silaturahim virtual melalui video call.

Penggunaan teknologi video call akan meningkat menyusul larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah atau Lebaran 2020 Masehi.
Foto: Flickr
Penggunaan teknologi video call akan meningkat menyusul larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah atau Lebaran 2020 Masehi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah atau Lebaran 2020 Masehi dipastikan akan mendorong masyarakat memanfaatkan silaturahmi virtual. Masyarakat akan melakukan silaturahim melalui layanan video call dan video conference.

"Kami memprediksi, pada Lebaran tahun ini trafik layanan data XL Axiata akan meningkat 15 hingga 20 persen dibandingkan realisasi trafik layanan data pada periode bekerja dan belajar dari rumah," kata Plt Chief Techology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, Kamis (23/4).

Baca Juga

Menurut dia saat ini trafik layanan data periode bekerja dan belajar dari rumah selama wabah COVID-19 sudah mencapai puncaknya. Dengan kenaikan mencapai 18 persen dibandingkan hari normal.

"Khusus untuk regional central, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan sebagian Kalimantan, kenaikan trafik layanan data saat ini sudah mencapai 15,5 persen hari normal," kata Darmayusa.

XL Axiata memprediksi, puncak trafik ini akan bertahan hingga Ramadjan dan akan kembali melonjak signifikan pada periode Lebaran tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah aktivitas silaturahmi virtual menggunakan video call atau video conference.

"Selama masa work from home dan belajar di rumah masyarakat mulai terbiasa dengan hal baru, salah satunya penggunaan layanan digital untuk menggantikan tatap muka," kata dia.

Dia juga memastikan, solusi tersebut juga akan banyak dimanfaatkan masyarakat pada Lebaran kali ini. Bahkan, setelah pandemi COVID-19 berakhir, hal itu akan menjadi 'new normal' di tengah masyarakat.

Ia mengatakan berbeda dengan layanan data untuk layanan percakapan, peningkatan trafik Lebaran diprediksi sekitar lima persen. Sementara trafik layanan SMS diperkirakan akan relatif stabil, tanpa peningkatan dan penurunan berarti.

"Berdasarkan data trafik lebaran tahun sebelumnya, umumnya kenaikan trafik akan terjadi di kota-kota Bandung, Cirebon, Tegal, Semarang, Surabaya, Madura, Medan, Lampung, Makassar, Banjarmasin, dan Lombok," ujarnya.

Ia mengatakan kondisi yang berbeda adalah titik-titik lonjakan trafik yang tidak lagi didominasi jalur dan daerah tujuan mudik serta destinasi wisata

Sementara itu Presiden Direktur and Chief Executive Officer (CEO) PT XL Axiata, Tbk Dian Siswarini, mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan trafik tersebut pihaknya sudah melakukan peningkatan kualitas jaringan di seluruh wilayah Indonesia. Ia mengatakan XL Axiata telah meningkatkan kapasitas jaringan data hingga mencapai dua kali lipat.

"Kami juga akan memanfaatkan Mobile BTS untuk ditempatkan diberbagai rumah sakit rujukan Covid-19, pemukiman, dan lokasi-lokasi strategis lainnya," kata Dian.

Pihaknya menambahkan untuk membantu penanganan Covid-19, pihaknya telah menyalurkan bantuan dalam bentuk dana sebesar Rp10 miliar melalui Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB). "Dana tersebut kemudian disalurkan ke Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebesar Rp5 miliar dan Palang Merah Indonesia (PMI) sebesar Rp5 miliar," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga menyalurkan bantuan senilai Rp800 juta dalam bentuk alat pelindung diri (APD), yang disalurkan ke berbagai rumah sakit penanganan Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement