Jumat 17 Apr 2020 02:05 WIB

Facebook Beri Peringatan pada 40 Juta Unggahan Hoaks Corona

Facebook telah menambah delapan perusahaan baru untuk memeriksa fakta.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Muhammad Fakhruddin
CEO Facebook, Mark Zuckeberg.
Foto: AP
CEO Facebook, Mark Zuckeberg.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Facebook melakukan langkah nyata dalam menekan penyebaran artikel yang memuat informasi keliru serta anjuran buruk terkait pandemi Covid-19. Langkah ini dilakukan dengan cara memberikan tanda peringatan pada 40 juta unggahan yang dinilai memuat informasi keliru mengenai Covid-19.

Seperti dilansir BNN Bloomberg, Facebook juga menghapus ratusan ribu unggahan terkait Covid-19 yang dinilai berbahaya. Dalam beberapa minggu ke depan, pengguna yang pernah menyukai, memberikan komentar atau reaksi pada unggahan-unggahan yang telah dihapus akan mendapatkan pesan di bagian News Feed. Pesan ini akan menunjukkan informasi yang tepat menegani Covid-19.

Maret lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan penghapusan unggahan keliru dan berbahaya akan menjadi prioritas utama. Zuckerberg mencontohkan salah satu unggahan keliru dan berbahaya adalah unggahan yang menyatakan bahwa meminum cairan pemutih dapat menyembuhkan infeksi virus corona.

Facebook bekerjasama dengan pihak ketiga yang berperan sebagai pemeriksa fakta. Belum lama ini, Facebook telah menambah delapan perusahaan baru untuk memeriksa fakta. Beberapa perusahaan tersebut adalah Reuters di Inggris dan MyGoPen di Taiwan.

Upaya menyaring informasi keliru dan menyesatkan ini tentu tidak mudah. Alasannya, pengguna mengunggah sekitar 100 miliar konten dalam satu hari di seluruh properti milik Facebook, termasuk Instagram dan Whatsapp. Facebook sendiri memiliki 2,5 miliar juta pengguna bulanan.

Meski begitu, Facebook tetap berupaya sebaik mungkin untuk meminimalisasi penyebaran informasi keliru. Upaya penyematan label peringatan pada unggahan yang dinilai keliru ini cukup berhasil. Sekitar 95 persen pengguna memilih untuk tidak membaca artikel atau menonton video yang mendapatkan label peringatan dari Facebook.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement