REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berada dalam masa karantina tak menghalangi banyak orang untuk tetap aktif bekerja dan merasa bahagia. Bermain gim daring menjadi salah satu cara agar diri tetap terhibur.
Beberapa bulan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti maraknya perkembangan industri gim daring sebagai ancaman bagi kesehatan mental penggunanya. Namun, kini pada masa pandemi, pendapat WHO terhadap gim daring berubah arah.
Duta Besar WHO untuk Strategi Global Ray Chambers mengungkapkan, industri gim dapat menjangkau jutaan orang dengan pesan-pesan penting untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19. Menurut dia, perusahaan gim akan mendorong pemain untuk menjaga jarak dari yang lain serta mempraktikkan kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan.
Ia juga mencicit unggahan dari kampanye Play Apart Together pada 28 Maret lalu sebagai dukungan nyata bagi masyarakat untuk bermain gim untuk memutus penyebaran Covid-19.
"Kami berada pada momen penting dalam menentukan hasil pandemi ini. Perusahaan industri gim memiliki pe mir sa global. Kami mendorong semua untuk PlayApartTogether. Makin jauh jarak fisik dan tindakan lain akan membantu meratakan kurva dan me nyelamatkan nyawa," kata Chambers melalui Twitter.
Di unggahannya, Chambers juga menyertakan tautan dari Businesswire terkait kampanye Play Apart Together. Seperti yang dicatat USA Today, per mainan video tak hanya menjadi pe nga lih perhatian selama pandemi saat ini.
Banyak permainan di pasar, seperti Nintendo Switch, yang juga memungkinkan pemain terhubung. Global Head of Gaming Youtube Ryan Wyatt menjelaskan, selama 15 tahun, Youtube telah menjadi komunitas tempat orang melakukan berbagai hal sendirian.
"Pemain gim tahu bagaimana bersatu, bahkan ketika kita terpisah. Jadi, mari kita (jaga) keamanan selama ini dan lakukan bagian kita sebagai industri untuk meratakan kurva," ujar Wyatt.