Jumat 10 Apr 2020 01:54 WIB

Robot Bisa Jadi Pahlawan Lawan Covid-19

Penggunaan robot bantu tenaga medis terhindar dari titik sentuh dengan pasien Covid-

Rep: Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kesehatan menyiapkan robot di rumah sakit Circolo di Varese, Italia, Rabu (8/4). Enam robot membantu petugas kesehatan dalam membantu pasien Covid-19.
Foto: AP/Luca Bruno
Petugas kesehatan menyiapkan robot di rumah sakit Circolo di Varese, Italia, Rabu (8/4). Enam robot membantu petugas kesehatan dalam membantu pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski kerap dianggap sebagai pencuri pekerjaan, tapi kini robot semakin menjadi andalan dalam perang melawan wabah virus corona jenis baru atau Covid-19. Sebuah robot bisa lebih cepat, efisien, dan anti-penularan dibanding tenaga medis manusia.

Tenaga robot sudah dicoba untuk merawat pasien Covid-19 di rumah sakit darurat di Wuhan, China. "Ini memberikan informasi yang berguna, keterlibatan percakapan, hiburan dengan menari. Juga membimbing pasien melakukan latihan peregangan," kata Presiden CloudMinds Karl Zhao tentang robot humanoid, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (10/4).

Baca Juga

Salah satu Robot bernama Cloud Ginger buatan CloudMinds yang bertugas di rumah sakit di Beijing dan California. Ia dapat menyajikan makanan, mengukur suhu, dan berkomunikasi dengan pasien.

Bahkan, rumah sakit darurat dapat sepenuhnya dijalankan oleh robot. Tim medis kecil cukup mengendalikan robot dari jarak jauh.

Pasien di rumah sakit di Thailand, Israel dan di tempat lain bertemu dengan robot untuk konsultasi yang dilakukan oleh dokter melalui konferensi video. Beberapa robot konsultasi bahkan bisa melakukan tugas pemeriksaan klasik mendengarkan paru-paru pasien saat mereka bernapas.

Ada beragam robot yang digunakan di dunia medis. Alexandra Hospital di Singapura akan menggunakan robot yang disebut BeamPro.

Robot itu digunakan untuk mengirimkan obat-obatan dan makanan kepada pasien yang didiagnosis dengan Covid-19, atau mereka yang diduga terinfeksi virus di bangsal isolasi. Dokter dan perawat dapat mengontrol robot dengan menggunakan komputer dari luar ruangan.

Kemudian robot juga dapat melakukan percakapan dengan pasien melalui layar dan kamera. Robot mengurangi jumlah titik sentuh dengan pasien yang diisolasi. Sehingga mengurangi risiko bagi petugas kesehatan, dan mesin robot juga dapat dikirim untuk memindai keberadaan virus. Mereka bisa digunakan saat memeriksa kapal pesiar Diamond Princess setelah penumpang yang terinfeksi dievakuasi.

Sementara itu, perusahaan AS Xenex telah melihat lonjakan permintaan untuk robotnya untuk mendisinfeksi kamar. Robot LightStrike Xenex telah digunakan di lebih dari 500 fasilitas kesehatan, dengan jumlah bot yang dikerahkan meningkat karena pandemi. Permintaan pun datang dari seluruh dunia.

"Selain rumah sakit, kami dihubungi oleh pusat perawatan darurat, hotel, lembaga pemerintah dan perusahaan farmasi" untuk mendisinfeksi kamar," tutur direktur hubungan media Melinda Hart.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement