Senin 06 Apr 2020 21:33 WIB

Pakar: Perlu Studi Mendalam Penularan Covid-19 pada Hewan

Kasus penularan Covid-19 pada hewan baru pertama kali terjadi untuk saat ini.

Perlu Studi Mendalam Penularan Covid-19 Pada Hewan (Foto: ilustrasi virus Covid-19)
Foto: www.freepik.com
Perlu Studi Mendalam Penularan Covid-19 Pada Hewan (Foto: ilustrasi virus Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), drh Joko Pamungkas, mengatakan, perlu studi mendalam untuk menjelaskan secara ilmiah penularan Covid-19 ke hewan. Pasalnya, kasus ini baru pertama kali terjadi untuk saat ini.

Satu kejadian hewan positif terinfeksi Covid-19 terjadi pada salah seekor harimau di Kebun Binatang Bronx, New York, Amerika Serikat (AS). "Ini baru kejadian pertama kali dan kita sama-sama melihat happening-nya (peristiwa) itu benar-benar terjadi pada saat ini," kata Joko, Senin (6/4).

Baca Juga

Joko menuturkan, informasi yang ada saat ini masih terbatas dan belum ada hasil penelitian yang dapat menjelaskan kejadian itu secara ilmiah. Joko bertanya-tanya apakah hewan yang terinfeksi Covid-19 itu memiliki reseptor ACE-2 atau bagaimana virusnya beradaptasi.

Penyebab hewan terinfeksi Covid-19 itu masih menjadi teka-teki. Virus corona penyebab Covid-19 diketahui menginfeksi manusia dengan menempel pada reseptor ACE-2. Joko menuturkan, beberapa jenis tertentu dari virus corona memang menginfeksi hewan-hewan tertentu, tetapi tidak bersifat zoonosis. Artinya, tidak menyebabkan penyakit menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.

"Kita belum tahu sama sekali fenomena apa yang terjadi apakah mutasi dari virus itu sendiri yang memungkinkan kemudian lebih luas cakupan reseptornya atau mungkin juga dalam keadaan tertentu si hewan itu memiliki reseptor yang mirip atau sama dengan yang dipakai untuk Covid-19 ini menginfeksi manusia," tuturnya.

Sejauh ini, menurut Joko, virus beta corona virus seperti SARS dan MERS membutuhkan inang perantara (host) tertentu sebelum dia bisa menular ke manusia. Inang perantara dari virus corona penyebab severe acute respiratory syndrome atau SARS yang menjadi wabah pada 2003 adalah sebangsa musang atau luwak. Sementara itu, inang perantara dari virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah unta.

Sekarang belum diketahui pasti inang perantara dari virus corona penyebab Covid-19. Namun, untuk saat ini diduga tenggiling menjadi inang perantaranya.

"Penelitian lebih lanjut masih berlangsung untuk mengidentifikasi inang perantaranya apa. Kemudian, apakah kalau kemudian ketemu inang perantara yang benar, virusnya bisa diisolasi tidak dari inang perantara itu," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement