REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pandemi global, covid-19 sudah mencapai 1,2 juta di seluruh dunia hingga akhir pekan lalu. Hal ini membuat pendiri Microsoft, Bill Gates, angkat bicara terkait infeksi virus yang sudah menyebar ke hampir 200 negara tersebut.
Gates mengatakan, pandemik Covid-19 adalah sebuah skenario mimpi buruk. Covid-19 menjadi mimpi buruk karena virus bisa menular dari manusia ke manusia, serta tumbuh secara eksponensial.
"Pandemi coronavirus adalah super superbad," ungkapnya dikutip CNBC, Senin (6/4).
Gates menjelaskan, jika orang-orang terus menerapkan jaga jarak sosial dan melakukan karantina, maka kemungkinan besar Covid-19 akan mereda akhir bulan ini di Amerika Serikat (AS). Namun, jika orang-orang terus bekerja, bepergian, maka kurva tersebut tidak akan turun.
"Ini akan terjadi sampai kita akan mendapatkan mayoritas orang terinfeksi dan sejumlah besar mencari perawatan di rumah sakit, dan jumlah kematian juga banyak," kata Gates.
Miliarder dunia ini juga menyebutkan, kondisi belum akan normal sebelum ada vaksin yang bisa didistribusikan ke seluruh dunia. Namun, angka kematian akibat Covid-19 menurutnya masih rendah dibandingkan cacar.
"Ini bukan kasus terburuk dibandingkan tingkat kematian penyakit seperti cacar," katanya.
Gates yang mengundurkan diri dari Dewan Microsoft bulan lalu ini, kini lebih fokus ke yayasan filantropi. Menurutnya, banyak hal yang harus dilakukan untuk menurunkan kasus Covid-19.
Gates menyebutkan, dunia harus waspada karena penyakit lebih berbahaya dari perang. Sebab, ancamannya akan menyebabkan kematian dalam beberapa dekade mendatang.
Gates mengatakan bahwa AS sebelumnya melewatkan kesempatan bertindak cepat menangani atau mencegah pandemi virus COVID-19. Hingga akhir pekan lalu, setidaknya ada 312.245 kasus yang dikonfirmasi, termasuk lebih dari 8.500 kematian di AS. Secara global, ada lebih dari 1,2 juta kasus dan setidaknya 65.711 kematian.
Pada bulan Februari, Gates mengatakan bahwa Yayasan Bill & Melinda Gates akan menyumbang hingga 100 juta dilar AS untuk tanggap COVID-19. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, telah memperkirakan kematian akibat corona di AS bisa mencapai 100.000 hingga 240.000 sebelum wabah terkendali. Angka itu diperkirakan oleh penasihat kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci.