Jumat 13 Mar 2020 01:28 WIB

Hasil Rontgen Memperlihatkan Paru-Paru Pasien Corona Rusak

Hingga kini korban meninggal akibat virus corona sudah mencapai sekitar 4.262 jiwa.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nidia Zuraya
Foto rontgen dada dari salah satu korban virus corona di Wuhan menunjukkan kelainan ground glass opacity.(www.rsna.org)
Foto: www.rsna.org
Foto rontgen dada dari salah satu korban virus corona di Wuhan menunjukkan kelainan ground glass opacity.(www.rsna.org)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah pasien yang meninggal akibat terinfeksi virus corona baru atau Covid-19 diteliti dengan menggunakan X-Ray dan CT Scan. Hasilnya sangat mengejutkan, bagaimana virus Corona ini mengoyak-ngoyak paru-paru korban.

Hingga saat ini korban meninggal akibat virus corona sudah mencapai sekitar 4.262 jiwa dari seluruh penjuru dunia. Dikutip dari Daily Mail, hasil X-Ray seorang pria berusia 44 tahun yang meninggal karena virus corona menunjukkan bagaimana penyakit ini merusak paru-paru korbannya.

Baca Juga

Pemindaian menunjukkan bercak putih di sudut bawah paru-paru yang menunjukkan apa yang oleh ahli radiologi disebut ground glass opacity, pengisian parsial ruang udara.

Kelainan seperti yang diidentifikasi oleh dokter dalam scan pasien coronavirus mirip dengan yang ditemukan pada pasien yang menderita SARS dan MERS. Hasil rontgen bagian dada dari satu korban virus corona, seorang pria berusia 44 tahun yang bekerja di pasar makanan laut Wuhan, dianggap sebagai asal mula wabah, jelas menunjukkan kelainan ground glass opacity.

Hasil pemindaian, yang dirilis oleh Radiological Society of North America, menunjukkan bagaimana cairan dalam ruang paru-paru pria tersebut menjadi lebih jelas dari waktu ke waktu. Terbukti ketika membandingkan gambar A dengan gambar F.

Pria itu dirawat di rumah sakit pada 25 Desember 2019 setelah menderita demam dan batuk selama hampir dua pekan. Dokter mendiagnosis pria itu menderita pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut. Meskipun dirawat oleh dokter, ia meninggal sepekan kemudian.

Kemudian hasil CT scan yang dilakukan terhadap seorang wanita berusia 54 tahun yang terkena virus corona setelah melakukan perjalanan ke Wuhan, Cina, menunjukkan pengisian sebagian ruang udara yang sama. Wanita itu didiagnosis menderita radang paru-paru parah yang disebabkan oleh virus setelah menderita demam, batuk, kelelahan dan sesak di dada selama sepekan. Kemudian dia diberi oksigen dan antibiotik.

Terus, pemindaian seorang wanita berusia 45 tahun dari Provinsi Sichuan di China yang dites positif Covid-19. Wanita itu kembali dari Jepang dan menunjukkan bercak putih dan 'tanda halo terbalik' di lobus kiri atas paru-parunya.

Bercak putih yang terlihat dalam pemindaian juga diidentifikasi dengan sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) dan sindrom MERS.

Keduanya juga diklasifikasikan sebagai coronavirus SARS yang mengakibatkan 8.000 kasus dan 774 kematian di China dari November 2002 hingga Juli 2003.

Dalam artikel Daily Mail itu, dikatakan bahwa cara paling umum untuk mengidentifikasi virus corona adalah dengan mengambil usapan ludah atau lendir dari hidung juga dari mulut pasien. Sebagai alternatif menguji dahak yang mereka hasilkan. Namun tes ini hanya efektif ketika pasien menunjukkan gejala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement