Selasa 10 Mar 2020 07:37 WIB

Aplikasi Kebugaran Semakin Populer di Tengah Wabah Corona

Orang cemas ke gym, aplikasi kebugaran semakin populer di tengah wabah corona.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Olahraga di gym. Khawatir tertular corona, banyak orang memilih mengunduh aplikasi kebugaran dan latihan di rumah.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Olahraga di gym. Khawatir tertular corona, banyak orang memilih mengunduh aplikasi kebugaran dan latihan di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak pernah secara langsung menganjurkan untuk menghindari pusat kebugaran di tengah wabah corona. Tetap saja, ada kecemasan saat menyambangi gym, karena ruangan yang penuh orang dan peralatan olahraga yang dipakai bersama.

Seiring penyebaran virus di sejumlah negara, semakin banyak pengguna gym yang beralih memilih aplikasi kebugaran. Ada banyak aplikasi yang memungkinkan penggunanya melakukan latihan fisik sendiri di rumah tanpa harus datang ke gym.

Baca Juga

Perusahaan kebugaran digital FitOn mencatat peningkatan 200 persen pengguna pada Januari 2020. Aplikasi yang menawarkan kelas virtual bersama selebritas itu menyampaikan penambahan unduhan. Selain karena corona, faktor lainnya adalah cuaca dingin di berbagai negara.

Menurut platform analisis seluler App Annie, unduhan seluler aplikasi kesehatan dan kebugaran per Februari 2020 di AS naik lima persen dibandingkan tahun lalu. Pada Januari, platform mencatat lonjakan 40 persen pemasangan aplikasi sejak Desember 2019.

Penjualan alat kebugaran yang bisa dipakai di rumah pun meningkat karena semakin banyak orang memilih berolahraga dalam ruangan di rumah. Analis dari Needham, Laura Martin, mengatakan perusahaan penyedia alat kebugaran mendapat manfaat dari kondisi ini.

"Orang-orang enggan pergi ke gym karena khawatir tertular virus. Mereka lebih memilih membeli sepeda statis, menggunakannya di rumah selama satu atau dua bulan sampai virus berlalu, daripada pergi ke gym dan berisiko sakit karena menyentuh barbel," kata Martin.

Salah satu perusahaan penyedia alat-alat kebugaran terkemuka yang meraup keuntungan itu adalah Peloton, yang go public sejak 2019. Saham Peloton melonjak selama tiga hari berturut-turut pekan lalu, sebagai dampak dari virus corona.

Sementara itu, para praktisi kesehatan telah menyampaikan kepada publik bahwa kans tertular virus di gym terbilang rendah, asal rajin mencuci tangan. Cara lain yaitu menyemprot tangan dengan cairan pembersih sebelum berolahraga.

Untuk menekan kekhawatiran, usap peralatan olahraga dengan tisu pembersih sebelum menggunakannya. Pusat kebugaran pun telah mengirimkan surel kepada para anggotanya terkait pemakaian tisu disinfektan itu, dikutip dari laman USA Today.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement