REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah menjadi “pengganggu” bisnis buku dan jasa pengiriman, perusahaan teknologi Amazon dilaporkan tengah mengarahkan perhatian pada virus flu. The Verge yang mengutip CNBC pada Ahad (8/3) melaporkan Amazon melakukan pengembangan obat flu.
Upaya riset dan pengembangan yang dinamai Project Gesundhei” itu secara khusus ingin mengembangkan vaksin untuk mencegah flu. Tim kecil tersebut berada di bawah grup yang lebih luas, Grand Challenge, milik Amazon.
Pembuatan vaksin flu dinilai sangat sulit karena ada banyak sekali strain. Selain itu virus dapat bermutasi dari waktu ke waktu. Bahkan, vaksin flu tahunan hanya melindungi strain yang diprediksi para ilmuwan akan sangat lazim pada tahun tertentu.
Grand Challenge fokus kepada isu-isu yang lebih besar yang dapat berdampak pada umat manusia secara lebih luas, khususnya dalam perawatan kesehatan. Proyek ini dijalankan oleh Babak Parviz, yang sebelumnya menjalankan penelitian dan pengembangan di Alphabet, induk perusahaan Google.
Amazon telah berfokus kepada industri medis sebagai area pertumbuhan bisnis. Perusahaan itu membeli startup farmasi daring PillPack dan mengumumkan rencana untuk menjual perangkat lunak yang akan membaca catatan medis. Asisten digital Amazon, Alexa, kini juga memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi medis mereka.