Jumat 06 Mar 2020 22:16 WIB

Tanggapi Skema Whitelist, Realme: Kami tak Ada Masalah

Indonesia mulai menerapkan skema 'whitelist' pada April mendatang.

Realme Indonesia menyatakan, semua ponsel Realme yang beredar di dalam negeri merupakan produk resmi (Foto: ilustrasi ponsel Realme)
Foto: Notebookcheck
Realme Indonesia menyatakan, semua ponsel Realme yang beredar di dalam negeri merupakan produk resmi (Foto: ilustrasi ponsel Realme)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realme Indonesia menyatakan, semua ponsel Realme yang beredar di dalam negeri merupakan produk resmi. Pihaknya mengklaim ponsel pintar Realme di Indonesia bukan barang black market (BM) atau ilegal.

"Kami tidak ada masalah (ponsel)," kata Manajer Humas Realme Indonesia, Krisva Angnieszca, kepada media di Jakarta, Jumat (6/3).

Baca Juga

Realme percaya diri bahwa produk yang beredar di Indonesia merupakan resmi karena mereka bermitra dengan OPPO. Pasalnya, OPPO dan Realme masih satu grup untuk memproduksi ponsel di pabrik di Tangerang, Banten.

"Kami sudah punya pabrik, kami investasi di pabrik OPPO," kata Krisva.

Realme memberikan pernyataan tersebut terkait skema daftar putih atau whitelist yang akan segera berlaku di Indonesia. Whitelist merupakan skema untuk regulasi International Mobile Equipment Identity atau IMEI yang berlaku efektif mulai April mendatang.

Realme memilih untuk tidak berkomentar mengenai kebijakan tersebut. Namun, memastikan ponsel mereka yang beredar di Indonesia sudah resmi.

Pemerintah bersama operator seluler sepakat untuk memakai skema whitelistuntuk mengatasi ponsel ilegal di Indonesia. Dengan kebijakan whitelist, konsumen bisa mengetahui apakah ponsel tersebut ilegal atau legal sebelum membeli. Skema ini dipilih agar konsumen tidak membeli ponsel yang ilegal.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan cara ini untuk mengurangi risiko masyarakat membeli ponsel ilegal dan berujung perangkat di blokir.

Aturan IMEI berlaku pada 18 April mendatang, berlaku untuk ponsel yang dibeli setelah tanggal tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement