Rabu 04 Mar 2020 14:45 WIB

Setengah Pantai Dunia Berpotensi Hilang pada 2100

Australia dapat terkena dampak paling parah dari hilangnya pantai.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Perubahan iklim (Ilustrasi)
Foto: PxHere
Perubahan iklim (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ARIS—Para peneliti memperingatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Bahkan, perubahan iklim berpotensi menghilangkan setengah dari pantai berpasir di dunia pada 2100.

Mereka melaporkan dalam jurnal Nature Climate Change. Dalam laporan itu, mereka mengingatkan jika manusia secara tajam  tak mengurangi polusi bahan bakar fosil yang mendorong pemanasan global, lebih dari sepertiga dari garis pantai berpasir bisa menghilang pada saat itu.

Baca Juga

Ini melumpuhkan pariwisata pantai di negara-negara besar dan kecil.

“Terlepas dari pariwisata, pantai berpasir sering bertindak sebagai garis pertahanan pertama dari badai dan banjir pantai. Tanpa itu dampak peristiwa cuaca ekstrem mungkin akan lebih tinggi. Kita harus bersiap,” kata penulis utama Michalis Vousdoukas, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Rabu (4/3).

Beberapa negara, seperti Amerika Serikat sudah merencanakan sistem pertahanan yang luas. Namun di sebagian besar negara dengan skema rekayasa besar seperti itu tidak akan mustahil, tidak terjangkau atau keduanya.

Menurut temuan tersebut, Australia dapat terkena dampak paling parah dengan hamnpir 15 ribu kilometer garis pantai putih terhanyut selama 80 tahun berikutnya, diikuti oleh Kanada, Cile dan Amerika Serikat. Sepuluh negara yang akan kehilangan garis pantai paling berpasir juga termasuk Meksiko, China, Rusia, Argentina, India dan Brasil.

Pantai berpasir menempati lebih dari sepertiga garis pantai global, seringkali di daerah berpenduduk padat. Tetapi konstruksi baru, kenaikan permukaan laut, gelombang badai dari topan atau topan dan berkurangnya sedimen dari sungai yang dibendung semuanya mengikis garis pantai ini, mengancam mata pencaharian dan infrastruktur.

Untuk menilai seberapa cepat dan seberapa banyak pantai mungkin hilang, Vousdoukas dan rekannya merencanakan garis tren di tiga dekade pencitraan satelit sejak 1984. Dari sana, mereka memproyeksikan erosi di masa depan di bawah dua skenario perubahan iklim.

Skenario terburuk RCP8.5 mengasumsikan emisi karbon akan terus berlanjut atau Bumi akan mulai meningkatkan konsentrasi atmosfer gas rumah kaca independen dari tindakan manusia. Skenario yang kurang mengerikan disebut RCP4.5 akan membuat manusia membatasi pemanasan global sekitar tiga derajat celcius, yang masih melebihi batas jauh di bawah dua derajat celcius, yang disebut dalam Perjanjian Paris 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement