Senin 02 Mar 2020 11:44 WIB

WHO Sebarkan Informasi Akurat Mengenai Corona Lewat TikTok

WHO menggandeng platform media sosial untuk mencegah penyebaran virus corona.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
TikTok saat ini dapat memberikan harga 200 ribu dolar AS per unggahan (Foto: ilustrasi aplikasi tiktok)
Foto: Vimeo
TikTok saat ini dapat memberikan harga 200 ribu dolar AS per unggahan (Foto: ilustrasi aplikasi tiktok)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkolaborasi dengan TikTok dalam upaya untuk menyebarkan informasi akurat tentang virus corona COVID-19 untuk basis pengguna aplikasi. WHO khawatir akan kemungkinan peningkatan pandemi global.

“Kami bergabung dengan @tiktok untuk memberi Anda nasihat kesehatan masyarakat yang andal dan tepat waktu! Unggahan pertama kami: cara melindungi diri Anda dari #coronavirus,” demikian uaraian pada video pertama akun itu, seperti yang dilansir dari Bussines Insider Singapore, Senin (2/3).

Baca Juga

Seperti yang dilaporkan MIT Technology Review pada Februari, WHO telah bermitra dengan platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan sekarang TikTok untuk mendistribusikan informasi yang akurat di tengah informasi yang salah dan banyaknya meme corona.

Sebagai contoh, video viral yang diunggah ke TikTok dan Instagram. Video tersebut menunjukkan dua remaja berjas hazmat menumpahkan cairan di kereta bawah tanah New York City dan berpura-pura cairan tersebut berisi virus. Sementara yang lain berpura-pura memiliki COVID-19 dalam upaya mendapatkan perhatian.

Setidaknya puluhan agen polisi telah mengunggah ke Facebook, berpura-pura COVID-19 terkait dengan methamphetamine sehingga orang mungkin tertipu untuk membawa obat-obatan terlarang mereka ke kantor polisi untuk diuji. Dalam yang pertama dari dua video yang diunggah ke halaman TikTok WHO, pemimpin teknis pencegahan dan pengendalian infeksi, Benedetta Allegranzi menjelaskan berbagai cara untuk mencegah penyebaran virus corona.

Rekomendasinya menggemakan nasihat sebelumnya yang dikeluarkan oleh organisasi kesehatan lainnya, seperti Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (AS). Allegranzi merekomendasikan orang-orang untuk sering membersihkan tangan menggunakan produk berbasis alkohol atau sabun dan air, menggunakan tisu untuk menutup mulut mereka ketika batuk atau bersin, menghindari individu dengan gejala virus dan berbagi informasi perjalanan dengan profesional medis, jika seseorang menunjukkan gejala COVID-19.

WHO juga menggunakan TikTok untuk berbagi informasi dan panduan tentang siapa yang harus memakai masker wajah. Dalam video keduanya yang diunggah, WHO merinci kapan dan mengapa orang harus memakai masker wajah.

“Jika Anda tidak memiliki gejala pernapasan, seperti demam, batuk atau pilek, Anda tidak perlu memakai masker medis. Masker hanya boleh digunakan oleh petugas kesehatan, pengasuh dan orang-orang dengan gejala-gejala tersebut,” kata teks dalam video itu.

Menjelang akhir video, April Baller yang bekerja dengan Program Kedaruratan Kesehatan WHO, memberikan instruksi tentang cara memakai masker wajah. Ia menyarankan orang-orang untuk mencuci tangan sebelum memakai masker, memeriksa apakah ada lubang dan cairan yang menempel dan menunjukkan bagaimana mengarahkan serta mengaplikasikan masker dengan benar. Ia menambahkan masker hanya boleh digunakan satu kali sebelum segera dibuang.

Akun TikTok WHO telah memiliki banyak pengikut dalam waktu singkat. Hanya dalam beberapa hari, akun tersebut telah mendapatkan lebih dari 121.400 pengikut. Video pertama yang diposkan menghasilkan lebih dari 250 ribu likes dan video kedua hampir 600 ribu likes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement