Kamis 27 Feb 2020 16:20 WIB

KPM Jadi Penyelenggara Kompetisi Matematika Internasional

Peserta yang diperkirakan mengikuti kompetisi ini berjumlah 1.000 orang.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Presiden Direktur KPM, Ridwan Hasan Saputra mengatakan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menjadi penyelenggara kompetisi matematika internasional bernama International Mathematics Championship (IMC) 2020. klinikp
Foto: RepublikaTV
Presiden Direktur KPM, Ridwan Hasan Saputra mengatakan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menjadi penyelenggara kompetisi matematika internasional bernama International Mathematics Championship (IMC) 2020. klinikp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menjadi penyelenggara kompetisi matematika internasional bernama International Mathematics Championship (IMC) 2020. Presiden Direktur KPM, Ridwan Hasan Saputra mengatakan peserta yang diperkirakan mengikuti kompetisi ini berjumlah 1.000 orang dari 34 negara.

Kompetisi matematika ini diperuntukkan bagi siswa kelas 4 sampai 6 SD dan kelas 7 sampai 9 SMP. Ridwan mengatakan, para peserta yang ikut biasanya merupakan juara olimpiade matematika di negaranya. Mereka kemudian diikutsertakan mengikuti IMC.

Baca Juga

"Dalam lomba ini KPM membiayai akomodasi, transportasi, seragam, dan toolkit

peserta dari luar negeri," kata Ridwan, saat konferensi pers IMC, di Taman Impian Jaya Ancol, Kamis (27/2).

Ia mengatakan, seluruh sumber pembiayaan berasal dari Allah SWT. KPM sendiri merupakan lembaga pendidikan yang pembiayaannya berasal dari sumbangan seikhlasnya para keluarga anak-anak yang belajar matematika dan IPA di tempat yang didirikan oleh Ridwan tersebut.

Kompetisi matematika bertaraf internasional ini akan diselenggarakan di Bogor pada 3 sampai 8 Juli 2020. Nantinya, akan ada beberapa ronde hingga akhirnya menentukan para finalis. Di dalam kompetisi ini, lanjut Ridwan akan ada dua kategori yakni nasional dan internasional.

"Direncanakan dibuka oleh presiden. Karena di berbagai negara pun biasanya yang buka acara ini adalah kepala negaranya," kata Ridwan menjelaskan.

Adapun proses seleksi untuk menjaring peserta IMC adalah melalui 2 tahap seleksi nasional. Ronde pertama dilakukan pada 5 April 2020, dan ronde kedua pada 26 April 2020. Setelah ronde kedua, akan terpilih tim nasional dan tim internasional. KPM kemudian akan menyelenggarakan IMC paralel yang dilaksanakan di tiap sekolah dengan biaya Rp 1 juta untuk 20 peserta.

KPM mengajak kepada sekolah-sekolah di Indonesia untuk mengikutsertakan siswa- siswanya mencoba ajang lomba ini. Biasanya, kata Ridwan, yang bisa mengikuti lomba ini hanya 16 anak juara terbaik ajang OSN nasional (8 siswa SD dan 8 siswa SMP). Tetapi, dengan KPM menjadi tuan rumah, diharapkan bisa puluhan ribu hingga ratusan ribu anak yang ikut berpartisipasi.

Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, Agus Sudarno sebagai salah satu mitra KPM mengungkapkan kekaguman terhadap usaha KPM dalam memajukan matematika dan IPA untuk anak Indonesia. Ia mengatakan, Ancol akan ikut berpartisipasi dengan memberikan hadiah liburan di tempatnya bagi para pemenang kompetisi.

"Ancol kenapa sangat mendukung karena memang yang dilakukan itu satu hal yang luar biasa. Artinya memberikan kesempatan ke semua orang untuk belajar dan kesempatan pada semua orang untuk bisa berkompetisi dalam ajang nasional maupun internasional," kata Agus.

Selain itu, KPM juga memiliki konsep yang mirip dengan Ancol yakni memajukan pendidikan. Agus menjelaskan, konsep yang diusung oleh Ancol secara keseluruhan adalah edutainment, yakni belajar dan hiburan di saat yang bersamaan.

"Di beberapa wahana yang kita miliki ada paket edutainment. Selain mereka bisa menikmati ada juga lembaran khusus mengenai unsur keilmuan. Misal kalau di Dufan kita berbicara banyak masalah fisika, terus di kolam renang banyak bicara masalah tentang air dan lainnya," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement