Selasa 25 Feb 2020 12:56 WIB

Corona Mereda, Toko Apple Kembali Beroperasi

Operasional toko Apple masih belum beroperasi penuh dengan waktu yang dibatasi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Operasional toko Apple masih belum beroperasi penuh dengan waktu yang dibatasi (Foto: ilustrasi toko Apple)
Foto: EPA-EFE/MAHMOUD KHALED
Operasional toko Apple masih belum beroperasi penuh dengan waktu yang dibatasi (Foto: ilustrasi toko Apple)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah corona mulai mereda di China. Hal ini membuat Apple berani membuka kembali beberapa ritelnya di china.

Dilansir melalui CNBC, Selasa (25/2), Apple dikabarkan sudah membuka kembali sebanyak 29 dari 42 toko di China. Meski sudah beroperasi kembali, Apple hanya membuka toko dengan operasional dan waktu yang terbatas.

Baca Juga

Seperti dikabarkan, pekan lalu Apple sempat waspada akan kehilangan sekitar 63 sampai 67 miliar dolar AS dari penjualan di kuartal Maret 2020. Hal ini disebabkan Apple harus menutup sejumlah gerainya di China terkait wabah corona.

Analis UBS, Timothy Arcuri, mengatakan, penjualan iPhone di China naik lima persen setiap tahun. Hal ini secara signifikan membuat Apple menjuarai pasar ponsel pintar di China.

Meski demikian, Arcuri mengingatkan, penutupan toko terkait wabah corona bisa berdampak pada pendapatan Apple cukup besar. Bahkan, penutupan ini dinilai sangat buruk dari yang sudah diperkirakan.

Seperti diketahui, sejak awal Februari Apple memang menutup sejumlah toko dan kantor pusatnya di China. Tak hanya itu, pergerakan penjualan iPhone di China juga tergolong masih rendah. Hal ini membuat Apple memutuskan untuk membatasi pasokan iPhone ke China akibat manufaktur.

Terkait wabah corona, Pemerintah China sebelumnya mengklaim bahwa corona sudah mulai mereda. Otoritas kesehatan China menyenbutkan, 22.888 pasien terinfeksi corona sudah ke luar dari rumah sakit usai pemulihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement