REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Di tengah merebaknya wabah Virus Corona, China meluncurkan roket Long March 2D dari pusat peluncuran Xichang di wilayah pedalaman pada Rabu (19/2) waktu setempat. Hal ini menandai kembalinya aktivitas peluncuran antariksa setelah Tahun Baru Imlek.
Peluncuran Long March 2D itu dilakukan untuk pertama kalinya dari Xichang kemarin Rabu pada pukul 4.07 waktu setempat. Konfirmasi resmi peluncuran muncul sekitar 40 menit setelah lepas landas. China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) mengumumkan, empat satelit uji teknologi bernama XJS-C, -D, -E dan -F berhasil ditempatkan dalam orbit yang telah ditentukan.
CASC menyatakan satelit akan menguji 'teknologi observasi Bumi yang baru' dan jaringan antar-satelit. Akademi Teknologi Penerbangan Luar Angkasa Shanghai, anak perusahaan CASC, yang mengembangkan dua satelit tersebut. Sedangkan Institut Teknologi Harbin dan DFH Satellite Co., Ltd., anak perusahaan CASC lainnya secara terpisah mengembangkan pasangan yang tersisa.
Dilansir di SpaceNews, Kamis (20/2), persiapan peluncuran ini berjalan secara diam-diam. Sebab, pengumuman peluncuran itu datang hanya dari pemberitahuan penutupan wilayah udara.
Petunjuk pertama peluncuran datang dari unggahan di media sosial oleh penduduk setempat yang dikejutkan oleh kebisingan dan getaran. Awalnya mereka khawatir itu adalah gempa. Pusat Peluncuran Satelit Xichang terletak di daerah pegunungan di provinsi Sichuan yang aktif secara gempa.
Menurut unggahan di media sosial itu, area beberapa ratus mil dari tempat peluncuran dievakuasi pada Rabu dini hari waktu setempat. Namun demikian, peluncuran dari Xichang sering mengakibatkan tahap yang dinilai mengancam wilayah yang dihuni itu.
Sementara itu, CASC menyatakan penerbangan itu tidak hanya peluncuran ruang angkasa yang sukses, tetapi juga langkah-langkah yang diterapkan oleh kelompok tersebut untuk memerangi wabah virus corona COVID-19. Sebab sebelumnya pada awal Januari lalu, perusahaan milik negara itu menyatakan bahwa mereka bertekad untuk melakukan lebih dari 40 peluncuran pada 2020 ini. Peluncuran itu termasuk misi antarplanet, misi bulan dan infrastruktur ruang angkasa.
Namun, tidak jelas sejauh mana wabah virus dan langkah-langkah untuk menahannya akan berdampak pada rencana ini. Misi pada Rabu ini adalah yang keempat di China yang dilakukan pada 2020. Selain itu, sebuah roket 3-seri Long March dan satelit navigasi Beidou juga berada di Xichang tengah menjalani persiapan peluncuran.
Di tempat lain di bandar antariksa di pesisir selatan Wenchang, China secara diam-diam sedang berlatih untuk peluncuran Long March 7A yang baru. Selain itu, persiapan untuk uji penerbangan dari daya angkat berat Long March 5B juga sedang berlangsung di Wenchang.
Misi itu akan meluncurkan uji terbang tanpa awak pesawat antariksa generasi baru. Peluncuran ini akan berlipat ganda karena peluncuran uji coba dilakukan untuk lepas landas modul stasiun ruang angkasa 20 metrik ton.