REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom diperkirakan dapat menyaksikan Mars menghilang di belakang bulan untuk selama 60 menit pada Selasa (18/2) besok. Akan ada lima okultasi bulan pada 2020 dan mirip dengan gerhana.
Dilansir The Weather Network, untuk menyaksikan fenomena langka ini, Anda harus berada di tempat dan waktu yang tepat. Bulan dan Mars harus cukup tinggi di langit agar mudah dilihat. Jika matahari telah terbit, maka diperlukan teleskop untuk meluhatnya.
Look up in February! It’s the best time of the year to view Mercury, Mars disappears behind the Moon on Feb. 18 and the bright red star on Orion’s shoulder, Betelgeuse, has been acting weird. (Or has it?) ✨ https://t.co/AC4LEghWYS pic.twitter.com/ZN2swMNwm0
— NASA Solar System (@NASASolarSystem) February 4, 2020
Orang-orang yang berada di dalam Mountain Time Zone memiliki kesempatan melihat fenomena ini dengan optimal. Sementara, bagi mereka yang ada di bagian timur dunia, peristiwa ini akan berlangsung tak lama setelah matahari terbit, namun mungkin harus menggunakan teleskop atau teropong yang bagus.
Tetapi, tanpa bantuan alat dan peralatan seperti itu, masih layak untuk melihat Mars sangat dekat dengan bulan sabit sebelum fajar tiba. Para pengamat di Central Time Zone atau Zona Waktu Pusat akan dapat menyaksikan awal okultasi di langit sebelum matahari terbit, saat Planet Merah melayang di belakang bulan.
Kemudian orang-orang di Pacific Time Zone (Zona Waktu Pasifik) akan dapat menangkap fenomena langka, khususnya saat Mars meluncur kembali ke pandangan dari balik sisi gelap bulan. Semua yang dibutuhkan untuk menyaksikannya adalah pandangan yang jelas rendah di langit tenggara untuk melihatnya.