Jumat 14 Feb 2020 04:28 WIB

Apple Kembali Buka Toko di China

Sebelumnya, Apple tutup sejumlah tokonya di Beijing terkat corona.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Apple dikabarkan akan membuka kembali beberapa toko di Beijing China pada 14 Februari dengan mengurangi jam operasi (Foto: perusahaan Apple)
Foto: Reuters/Brendan McDermid
Apple dikabarkan akan membuka kembali beberapa toko di Beijing China pada 14 Februari dengan mengurangi jam operasi (Foto: perusahaan Apple)

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Apple dikabarkan akan membuka kembali beberapa toko di Beijing China pada 14 Februari dengan mengurangi jam operasi. Hal ini disampaikan di situs websitenya.

Pabrik iPhone mengatakan pada 8 Februari bahwa pihaknya memperluas penutupan toko ritelnya di China, bahkan saat mereka bekerja untuk membuka kantor perusahaan dan kontak pusat.

Baca Juga

 Keputusan menutup toko datang setelah pemerintah setempat di seluruh China memberlakukan pembatasan perjalanan dan memperingatkan penduduk untuk menjauh dari area publik dalam upaya mengekang penyebaran virus corona.

Seperti yang dilansir dari Reuters, Kamis (13/2) menurut situs web Apple, lima toko di Beijing akan buka mulai 14 Februari antara pukul 11.00 hingga pukul 18.00 waktu setempat. Waktunya lebih pendek dari jam  buka biasanya, yakni pukul 10.00 hingga 22.00 waktu setempat. Toko-toko di kota-kota seperti Shanghai dan Shenzhen tetap tutup.

“Mengingat kesehatan dan pencegahan masyarakat, beberapa toko ritel kami ditutup sementara,” kata Apple dalam sebuah pemberitahuan di situs websitenya.

Di situs website tersebut, mereka  juga meminta pelanggan yang mengunjungi gerai terbuka untuk memakai masker dan memeriksa suhu tubuh. Apple tidak segera tersedia untuk memberikan komentar

Sebelumnya, merebaknya virus COVID-19 berimbas pada strategi penjualan produk Apple. Apple memutuskan menutup sementara 42 toko di China daratan.

Dalam pernyataannya, Apple mengatakan, mereka akan menutup toko-toko, kantor perusahaan dan pusat layanan di China hingga 9 Februari. Produsen itu mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai tindak pencegahan dan berdasarkan saran dari pakar kesehatan.

“Hati kami bersama orang-orang yang terdampak oleh virus corona dan mereka bekerja berkejaran dengan waktu untuk mempelajarinya dan mengatasinya,” kata Apple.

Toko daring perusahaan teknologi raksasa itu masih buka. Cina adalah pasar terbesar Apple setelah Amerika Serikat dan Eropa.

Sebagian besar Iphone dan produk Apple lainnya juga diproduksi di negara itu. CEO Apple Tim Cook memberitahu para analis pada 28 Januari, bahwa ketidakpastian karena wabah virus ini membuat perusahaannya tidak mematok target tentang performa keuangan mereka selama beberapa bulan ke depan.

Namun, Cook mengatakan, penjualan di musim tahun baru Imlek lebih baik dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya oleh para investor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement