REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal 2019 hingga Januari 2020, 3 Indonesia telah meningkatkan kemampuan jaringannya dengan memasang teknologi terkini. Hal itu memungkinkan koneksi internet berjalan 8 kali lipat lebih cepat dibandingkan saat jaringan 4G pertama diperkenalkan pada tahun 2016.
Selain peningkatan kecepatan tahun 2019, 3 juga sudah memperluas jaringan andalnya dengan membangun lebih dari 9 ribu Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Jaringan 3 Indonesia sekarang sudah mampu menjangkau 200 juta pengguna di 300 kabupaten, 3.000 kecamatan, dan 33 ribu desa di seluruh Indonesia.
"Upaya kami yang terus berlanjut didorong oleh satu misi, yaitu untuk turut berkontribusi bagi kemajuan Indonesia dengan cara membantu menyamaratakan akses internet bagi anak muda Indonesia," kata Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia, M. Danny Buldansyah, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/2).
Menurutnya, Anak muda Indonesia adalah kunci utama untuk memajukan bangsa karena saat ini sudah ada 66 juta anak muda yang berusia 10 hingga 24 tahun di Indonesia. Peran serta mereka akan jadi sangat penting bagi kemajuan negara di masa mendatang.
Peningkatan kemampuan jaringan dan pemasangan teknologi terkini oleh 3 merupakan upaya kami agar lebih banyak anak muda Indonesia, dari Sumatra hingga Sulawesi, dapat memanfaatkan internet untuk mewujudkan ambisi mereka.
Jaringan terbaru 3 Indonesia telah menggunakan teknologi 4,5G Pro terkini yaitu Massive MIMO 32T32R, yang berdasarkan hasil percobaannya mampu menghasilkan koneksi internet hingga 8 kali lipat lebih cepat dibandingkan saat jaringan 4G pertama diperkenalkan pada tahun 2016.
Prestasi ini merupakan cerminan 3 sebagai operator terdepan dalam penerapan teknologi baru secara komersial di Indonesia. Perangkat yang terhubung pada teknologi tersebut juga sudah siap untuk penerapan 5G, sehingga 3 akan dapat menggelar teknologi 5G lebih cepat di masa depan.