REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform PetaBencana.id memanfaatkan media sosial untuk membantu penyebaran informasi bencana. Media sosial digunakan untuk memilah informasi bencana dari warga di lokasi bencana.
"PetaBencana.id adalah platform yang terbuka dan gratis dalam menyediakan informasi bencana real-time dan komunikasi transparan antara warga dan lembaga pemerintah untuk mengurangi risiko dan mempercepat waktu tanggap darurat," kata Direktur Petabencana.id Nashin Mahtani melalui pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa.
Dengan cara tersebut, maka informasi yang didapatkan paling mutakhir. Oleh Petabencana.id, ditampilkan dalam peta berbasis web.
Melalui data yang terkumpul dan ditampilkan dalam peta, Nashin berharap Petabencana.id dapat menghasilkan gambaran yang komprehensif dari kejadian bencana. Warga, lembaga kemanusiaan, dan instansi pemerintah pun dimungkinkan untuk membuat keputusan berbasis informasi yang memadai pada keadaan darurat.
Kerja sama Yayasan Peta Bencana dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang didukung oleh PLN dan Bank BRI ini dikembangkan oleh almarhum Sutopo Purwo Nugroho. Berjalan sejak 2013, PetaBencana.id awalnya hanya digunakan wilayah Jabodetabek dan kota besar saja, namun wadah ini pun semakin dikembangkan dapat digunakan dalam skala nasional.
Semua penduduk Indonesia bisa mengirimkan laporan bencana dengan mencicit @petabencana, mengirim pesan Facebook ke @petabencana, atau mengirim pesan Telegram ke @bencanabot. Pemerintah juga memantau peta tersebut untuk mengukur situasi dan respons yang sesuai, juga dapat menampilkan kondisi terkini pada peta untuk memperingatkan warga tentang kondisi bencana.