Senin 10 Feb 2020 04:03 WIB

Kunang-Kunang di Ambang Kepunahan

Kunang-kunang terancam punah karena habitatnya hilang dan banyaknya cahaya buatan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
kunang-kunang
Foto: baike.soso.com
kunang-kunang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunang-kunang menerangi malam dengan tubuhnya yang bercahaya. Tapi, tampaknya hal tersebut akan semakin sulit ditemukan di masa depan. Para peneliti menyebut kunang-kunang dalam bahaya.

Menurut para peneliti, kunang-kunang kehilangan habitat asli mereka. Selain itu, penggunaan pestisida dan cahaya buatan menempatkan spesies yang kini berjumlah 2.000 atau lebih itu dalam kepunahan.

Profesor biologi Tufts University, Sara Lewis, mengatakan, hilangnya habitat menjadi alasan utama berkurangnya populasi spesies satwa liar. Sejumlah kunang-kunang menderita karena mereka membutuhkan kondisi lingkungan tertentu untuk memenuhi lingkaran kehidupan mereka.

Sara memberikan contoh, salah satu spesies kunang-kunang Malaysia, yang terkenal dengan kedipan teratur, membutuhkan tanaman mangrove untuk berkembang biak.  Tapi, di seantero Malaysia ladang mangrove telah diubah menjadi tanaman kelapa sawit dan peternakan akuakultur.

Lebih mengejutkan lagi, peneliti menemukan, penggunaan cahaya buatan di malam hari, yang bertumbuh pesat beberapa tahun terakhir, merupakan ancaman tertinggi kedua bagi kunang-kunang.

Cahaya buatan termasuk pencahayaan langsung, seperti lampu jalan, papan iklan, dapat lebih terang daripada cahaya bulan sempurna. "Selain mengganggu bioritme lamai, termasuk manusia, polusi cahaya benar-benar membuat ritual perkawinan kunang-kunang berantakan," jelas kandidat PhD di Tuft University, Avalon Owens.

Beberapa kunang-kunang mengandalkan pendar cahaya, reaksi kimia yang ada di dalam tubuh mereka yang membuat mereka menyala, untuk menarik pasangan mereka. Banyaknya cahaya buatan mengintervensi proses tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement