Kamis 06 Feb 2020 16:02 WIB

Astronaut Perempuan AS Pecahkan Rekor Antariksa

Astronaut perempuan AS jadi yang pertama tinggal cukup lama di ruang angkasa.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nora Azizah
Astronot Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Christina Koch, memecahkan rekor dalam bidang antariksa (Foto: Astronaut, Christina Koch)
Foto: nasa.gov
Astronot Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Christina Koch, memecahkan rekor dalam bidang antariksa (Foto: Astronaut, Christina Koch)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Astronot Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Christina Koch, memecahkan rekor dalam bidang antariksa. Dia menjadi wanita pertama yang menghabiskan waktu paling lama dalam pesawat ruang angkasa tunggal.

Seperti diwartakan CNN, Kamis (6/2) Koch melakukan perjalanan antariksa bersama dengan rekannya Jessica Meir. Keduanya melakukan perjalanan ke stasiun ruang angkasa internasional.

Baca Juga

"Kami saling memerhatikan dan kami merasa terhormat dengan kesempatan ini untuk menginspirasi begitu banyak orang," kata Christina Koch.

Dia mengungkapkan bahwa mereka hanya mendengar suara masing-masing berbecara kepada stasiun bumi, mengetahui ada dua wanita belum pernah ke angkasa sambil menyelesaikan masalah-masalah bersama. Menurutnya, itu adalah pengalaman yang sangat istimewa.

Koch rencananya akan kembali ke Bumi pada Kamis waktu setempat. Dia akan turun dari angkasa bersama dengan kosmonot Rusia Alexander Skvortsov.

Koch sukses melakukan enak spacewalk di luar angkasa. Dia juga telah menghabiskan waktu 42 jam dan 15 menit di luar stasiun selama menjalankan misi luar angkasa yang ditugaskan kepadanya.

Koch juga mencurahkan banyak waktunya untuk berbagai eksperimen dan penyelidikan. Stasiun ruang angkasa bertindak sebagai laboratorium yang mengorbit untuk digunakan guna menguji bagaimana berbagai aspek kehidupan manusia sehari-hari di Bumi bereaksi terhadap kurangnya gravitasi.

Di stasiun, para astronot mengalami banyak kegiatan sains, bahkan terdakang mereka adalah subjek dari penelitian tersebut. Di lain waktu, mereka bekerja dengan para ilmuwan di Bumi untuk menguji eksperimen mereka.

Penelitian yang dilakukan Koch berkenaan dengan dampak absenya gravitasi terhadap tubuh manusia dalam hal ini astronot. Hasilnya, kuranngya gravitasi saat berada di angkasa membuat tulang dan otot astronot melemah.

Penelitian Koch dilakukan untuk menemukan agar bagaimana para astronot dapat menghindari atau bahkan mencegah dampak tersebut. Koch adalah bagian dari penyelidikan Kekuatan Vertebral yang berfokus pada membantu mengembangkan tindakan pencegahan terhadap dampak spaceflight.

Apa yang mereka pelajari dari penyelidikan juga bisa membantu NASA membatasi kekuatan yang dihadapi para astronot selama peluncuran. Lepas dari penelitian itu, Koch telah menghabiskan waktu 328 hari di luar angkasa.

Dia hanya kalah dari astronot NASA Scott Kelly menjalani 340 hari di antariksa. Catatan tersebut masih menjadi rekor sepanjang masa.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement