REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riset yang dilakukan oleh Indonesia Indicator (I2) menyebutkan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto paling banyak dibicarakan warganet (netizen) di media sosial, khususnya Twitter. Hal itu terpantau dalam 100 hari Kinerja Kabinet Indonesia Maju.
I2, sebuah sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak kecerdasan buatan (AI) dalam risetnya, di Jakarta, Senin, mencatat, sepanjang 20 Oktober 2019 hingga 24 Januari 2020, ada lima nama menteri yang paling banyak dibicarakan warganet di media sosial Twitter. Mereka adalah Menhan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian, dan Menag Fachrul Razi.
"Namun, jarak percakapan antara Prabowo dengan menteri lainnya relatif besar," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang, dalam keterangan tertulisnya.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Rustika memaparkan, Prabowo disebut sebagai tokoh kontroversial yang paling banyak dibicarakan warganet. Rival Presiden Jokowi di Pilpres 2019 itu mengumpulkan 710.968 cicitan yang kemudian direspons warganet lainnya hingga mencapai 1.781.945 aktivitas dalam bentuk retweet, mention, dan reply.
Melalui Social Network Analysis (SNA), menurut Rustika, dapat terlihat bahwa sebanyak 49,46 persen warganet bersikap netral atas berbagai aktivitas dan kebijakan Prabowo dan tidak secara langsung memihak kepada Prabowo. Polarisasi masa pilpres masih terasa, meskipun sudah mulai menurun.
"Terdapat 28,12 persen akun oposisi yang masih mendukung Prabowo dan terdapat 14,61 persen akun pro-pemerintah yang sebelumnya bukan pendukung Prabowo. Kedua kelompok akun ini tidak saja hanya memberi dukungan, namun juga sesekali terlihat menyindir Prabowo," papar Rustika.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir tercatat menjadi figur menteri yang paling banyak mendapatkan dukungan dari warganet. Nama Erick Thohir dicicit warganet sebanyak 401.585 kali yang kemudian direspons netizen lainnya hingga 1.362.620 aktivitas dalam bentuk reply, retweet, dan mention.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
Menurut Rustika, keberhasilan Erick mengusut permasalahan di PT Garuda menjadi faktor utama. Ia mengatakan, netizen menunggu-nunggu dan mengharapkan Erick Thohir mengusut permasalahan di tubuh BUMN lainnya, terutama terkait masalah Jiwasraya," kata Rustika.
Menko Polhukam Mahfud MD, menurut Rustika, juga tercatat menjadi tokoh kontroversial yang peta netizennya hampir sama dengan Prabowo. Nama Mahfud dicicit sebanyak 361.348 kali yang kemudian direspons hingga 1.701.051 aktivitas karena banyak diantaranya kontroversial.
Menko Polhukam Mahfud MD
Posisi Mahfud sebagai tokoh netral saat masa pilpres menjadi faktor utama besarnya jumlah warganet yang memberi perhatian kepadanya. Sebanyak 40,55 persen akun mengapresiasi langkah Mahfud, namun 36,13 persen akun seringkali menyindir Mahfud.
"Sindiran yang dominan muncul menyinggung Mahfud sebagai tokoh yang dianggap berubah dari sebelumnya adalah tokoh yang beberapa kali mengkritik pemerintah," kata Rustika.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tercatat berada di posisi keempat menteri yang paling banyak dibicarakan warganet di Twitter. Mantan kapolri itu dicicit sebanyak 148.516 kali.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
Rustika mengatakan, Tito menjadi tokoh yang kontroversial dan beberapa kali masuk dalam isu-isu besar terutama berkaitan dengan Anies Baswedan, Novel Baswedan, dan Papua, sehingga meningkatkan jumlah perhatian warganet kepadanya. Sebanyak 52,15 persen warganet, menurut Rustika, terlihat aktif mendukung kebijakan Tito, sementara 23,32 persen lainnya menyindir Tito.
"Sindiran yang muncul secara dominan adalah terkait kasus Novel Baswedan yang belum selesai di masanya sebagai kapolri dan juga terkait Anies Baswedan," ungkap Rustika.
Menteri kelima yang paling banyak dibicarakan warganet adalah Menteri Agama Fachrul Razi. Nama Fachrul diperbincangkan warganet terkait isu agama yang masih menjadi hal yang sensitif pasca-pelantikan Jokowi-Ma’ruf.
Menteri Agama Fachrul Razi
Isu yang mendapat respons besar dari netizen antara lain terkait izin perpanjangan FPI, pemulangan Habib Rizieq Shihab, dan penanggulangan radikalisme dan terorisme. Secara umum, perbincangan tentang Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di Twitter mencapai 4.160.835 cicitan dari 311 ribu akun manusia.
"Jumlah kicauan terbanyak berada di Oktober 1,068 juta cicitan dan Desember 2019 1,1 juta cuitan," ujar Rustika.