Selasa 28 Jan 2020 14:35 WIB

9 Virus Mematikan yang Pernah Menginfeksi Dunia (Bagian 2)

Dunia kini sedang bergelut menghadapi virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.
Foto: Chinatopix via AP
Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergelutan antara manusia dan virus belum berakhir. Saat ini, dunia juga bergelut dengan virus corona yang berasal dari China. Cina melaporkan 25 kasus kematian baru akibat virus corona atau dikenal 2019-nCoV, Selasa (28/1). Korban jiwa ini menambah total korban menjadi setidaknya 106 orang.

Dilansir dari Live.Science, berikut ini adalah  virus-virus dunia yang dinilai sangat mematikan.

Baca Juga

Cacar

World Health Assembly telah menyatakan bahwa smallpox atau cacar berhasil dieradikasi pada 1980. Artinya, dunia telah terbebas dari ancaman cacar.

Akan tetapi jauh sebelum itu, selama ribuan tahun manusia harus bergelut dengan cacar. Penyakit ini menyebabkan kematian pada satu dari tiga orang yang terinfeksi. Sedangkan orang-orang yang berhasil selamat harus hidup dengan bekas luka yang dalam dan permanen, dan bahkan kebutaan.

Tingkat kematian akibat cacar jauh lebih tinggi pada populasi di luar Eropa. Di abad ke-20 saja, cacar menyebabkan 300 juta kasus kematian.

Hantavirus

Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) pertama kali mendapatkan sorotan di Amerika Serikat pada 1993. Saat itu, seorang pemuda sehat dan tunangannya yang tinggal di area Four Corners mati hanya dalam hitungan hari setelah mengalami keluhan nafas memendek. Beberapa bulan setelahnya baru ditemukan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi hantavirus.

Saat ini, lebih dari 600 orang di Amerika Serikat terkena HPS. Sebanyak 36 persen di antaranya mengalami kematian. Hantavirus tidak ditularkan dari manusia ke manusia. Manusia mendapatkan virus ini dari tikus yang terinfeksi.

Hantavirus yang berbeda pernah memicu wabah pada awal 1950-an, saat perang Korea terjadi, menurut sebuah laporan dalam jurnal Clinical Microbiology Reviews. Lebih dari 3.000 pasukan tentara terinfeksi dan 12 persen di antaranya mati.

Influenza

Virus influenza dapat menyebabkan flu musiman yang bertanggung jawab atas kematian hingga 500 ribu orang per tahunnya. Selain itu, strain baru dari virus influenza juga dapat memicu terjadinya sebuah pandemi dengan tingkat penyebaran yang cepat dan seringkali dengan tingkat kematian yang tinggi.

Pandemi flu paling mematikan dikenal sebagai flu Spanyol. Flu Spanyol mulai terjadi pada 1918 dan menyebabkan 40 persen populasi dunia jatuh sakit. Wabah ini menyebabkan kematian pada sekitar 50 juta orang.

Dengue

Virus dengue pertama kali muncul pada 1950-an di Filipina dan Thailand. Sejak saat itu, virus dengue menyebar di seluruh wilayah tropis dan subtropis yang ada di berbagai penjuru dunia. Hingga 40 persen dari populasi dunia saat ini tinggal di area endemi dengue.

Virus ini menyebabkan 50-100 juta orang di dunia sakit setiap tahunnya menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO). Tingkat kematian akibat infeksi virus dengue lebih rendah dibandingkan virus-virus lain, yaitu 2,5 persen. Akan tetapi, virus dengue bisa memicu terjadinya kondisi yang mirip dengan virus Ebola yaitu demam hemoragik. Demam hemoragik ini memiliki tingkat kematian sekitar 20 persen bila tidak ditangani.

Rotavirus

Infeksi rotavirus dapat menyebabkan diare berat pada bayi dan anak kecil. Virus ini dapat menyebar dengan cepat melalui rute fecal-oral. Artinya, partikel-partikel kecil dari feses yang berakhir masuk ke dalam mulut dan tanpa disadari terkonsumsi.

Kematian pada anak akibat infeksi rotavirus sangat jarang ditemukan di negara-negara maju. Sayangnya, virus ini masih menyebabkan penyakit mematikan di negara-negera berkembang, di mana terapi rehidrasi belum tersedia luas. WHO memprediksi bahwa di dunia, 453.000 anak kecil berusia di bawah 5 tahun mati akibat infeksi rotavirus pada 2008.

Saat ini ada dua vaksin yang tersedia untuk melindungi anak-anak dari rotavirus. Kasus kematian dan angka perawatan rumah sakit akibat infeksi rotavirus tampak menurun tajam di negara-negara yang telah memperkenalkan vaksin ini kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement