Selasa 28 Jan 2020 10:16 WIB

Nitrogen Bocor, Jepang Tunda Launching Satelit Intelejen

Jepang akan memperbaiki roket H-2A

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi satelit
Foto: AP
Ilustrasi satelit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat Jepang mengumumkan untuk menghentikan peluncuran roket H-2A yang seharusnya dilakukan Senin (27/1), di Tanegashima Space Center. Tim mendeteksi adanya kebocoran gas nitrogen.

Tim harus mengatur ulang waktu peluncuran untuk dilakukan perbaikan terlebih dahulu pada roket tersebut. Mitsubishi Heavy Industries, yang membuat roket H-2A Jepang dan mengawasi operasi peluncurannya, menyebutkan dalam cuitannya di Twitter bahwa peluncuran dihentikan karena ‘masalah fasilitas’.

Baca Juga

Sejumlah laporan lain menunjukkan kebocoran dalam sistem gas nitrogen yang memasok udara terkondisi ke roket. Pejabat menghentikan peluncuran sebelum hidrogen cair yang sangat dingin dan propelan oksigen cair mengalir ke roket. Tim lantas dapat memindahkan roket H-2A kembali ke Vehicle Assimbly Building di Tanegashima, dalam beberapa jam setelah menemukan masalah tersebut

Roket H-2A setinggi 174 kaki (53 meter) membawa platform peluncuran seluler antargedung perakitan dan landasan peluncurannya. Kedua lokasi dipisahkan oleh sekitar sepertiga mil, atau 500 meter, di ujung selatan Pulau Tanegashima, yang terletak di dekat Kyushu, pulau paling selatan di Jepang.

Peluncuran seharusnya terjadi selama lima menit pada 0134 GMT Selasa (8.34 malam EST Senin), atau 10.34 pagi waktu Jepang. H-2A awalnya dijadwalkan lepas landas sehari sebelumnya, tetapi para pejabat menunda peluncuran hingga Selasa (28/1) karena ramalan cuaca yang buruk.

Tanggal peluncuran target baru belum diumumkan oleh MHI atau pejabat pemerintah Jepang, tetapi kembalinya roket ke hangar integrasinya menunjukkan penundaan tersebut kemungkinan akan berlangsung beberapa hari.

Muatan di atas pesawat ke-41 roket H-2A Jepang adalah satelit pengintai intelijen terbaru negara tersebut. Platform mata-mata robot milik pemerintah Jepang itu, secara resmi dikenal sebagai ‘Satelit Pengumpul Informasi’, dan hadir dalam varian radar dan pencitraan optik.

Pesawat ruang angkasa menantikan lepas landas roket H-2A sebagai ‘Satelit Pengumpul Informasi’ ke-18 yang diluncurkan oleh pemerintah Jepang setelah 2003, termasuk dua satelit yang hilang karena kegagalan peluncuran H-2A.

Spesifikasi pesawat ruang angkasa, termasuk kinerja pencitraannya, dirahasiakan oleh pemerintah Jepang. ‘Satelit Pengumpul Informasi’ dioperasikan oleh Cabinet Satellite Intelligence Center, yang melapor langsung ke kepemimpinan eksekutif pemerintah Jepang.

Roket H-2A dengan satelit IGS Optical 7 akan meluncur dalam konfigurasi ‘202’ dasar dengan ikatan dua penguat roket. Satelit yang lebih berat yang diluncurkan pada H-2A terkadang membutuhkan empat penguat untuk mencapai orbit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement