Selasa 28 Jan 2020 09:11 WIB

Mengapa Beberapa Orang Digigit Lebih Banyak Nyamuk?

Nyamuk memproses rasio bahan kimia yang merangsang otak

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Esthi Maharani
Nyamuk
Foto: AP/LM Otero
Nyamuk

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI—Para peneliti telah mengungkap bagaimana nyamuk tertarik pada aroma nektar dari bunga tertentu. Sebuah temuan ini dapat mengarah pada pemahaman yang lebih baik terkait mengapa beberapa orang digigit lebih banyak daripada yang lain.

Menurut seorang profesor biologi di University of Washington Amerika Serikat (AS) Jeffrey Riffell, nektar adalah sumber makanan penting bagi semua nyamuk . Bagi nyamuk jantan, nektar adalah satu-satunya sumber makanan mereka.

“Nyamuk betina memakan nektar untuk semua, kecuali beberapa hari dalam hidup mereka,” kata rekan penulis studi ini, seperti yang dilansir dari Indian Express, Selasa (28/1).

Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan isyarat kimia yang mengarahkan nyamuk ke arah anggrek daun tumpul atau Platanthera obtusata. Anggrek itu tumbuh di iklim dingin dan lintang tinggi

Menurut penelitian, anggrek menghasilkan buket senyawa yang seimbang dan merangsang indra penciuman pada nyamuk. Beberapa bahan kimia ini, kata peneliti, memiliki efek menarik atau menjijikan pada otak nyamuk.

Ketika dicampur dalam rasio yang sama seperti yang ditemukan di anggrek, para ilmuwan mengatakan, kombinasi bahan kimia ini dapat menarik nyamuk sama efektifnya dengan bunga asli. Salah satu bahan kimia aroma pengusir nyamuk membuat daerah otak nyamuk sama seperti DEET, anti nyamuk yang umum digunakan. Namun, kata para peneliti, penelitian ini masih kontroversial.

Temuan mereka menunjukkan bagaimana isyarat lingkungan dari bunga dapat merangsang otak nyamuk dan dapat menarik nyamuk ke arah target atau atau mengirimnya terbang ke arah lain.

“Nyamuk memproses rasio bahan kimia. Ini tidak hanya penting untuk diskriminasi bunga, itu juga penting untuk bagaimana nyamuk membedakan antara Anda dan saya. Kami tahu beberapa orang mendapatkan sedikit lebih banyak (gigitan nyamuk) daripada yang lain, dan mungkin perbedaan rasio menjelaskan alasannya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement