Kamis 24 Jan 2019 03:01 WIB

Perkembangan Teknologi Lahirkan Potensi di Daerah

Teknologi membuka pintu peluang untuk sukses.

Ilustrasi Teknologi.
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Teknologi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemajuan digital di Indonesia yang terjadi selama satu dekade terakhir telah membuka banyak pintu kesempatan di berbagai bidang. Dalam satu dekade terakhir mulai bermunculan sejumlah sosok talenta daerah yang sukses.

Adi Arriansyah, CEO dan founder dari Sagara menilai, kehadiran  talenta-talenta daerah di Indonesia yang berhasil meraih prestasi dalam skala tinggi di era digital. Ini membuktikan bahwa teknologi betul-betul membuka pintu peluang bagi siapa saja. 

Apalagi, menurutnya, talenta-talenta yang berasal dari daerah biasanya memiliki tingkat adaptabilitas dan daya juang yang tinggi. "Kedua hal inilah yang ikut menjadi kunci menentukan kesuksesan usaha mereka,” kata dia, Kamis (23/1).

Sagara diperkuat oleh banyak talenta daerah yang telah mencatatkan segudang prestasi hingga di kancah internasional. Misalnya, Adi yang berasal dari Ungaran, kabupaten Semarang, merupakan jebolan dari Founder Institute, sebuah program pelatihan entrepreneur asal Silicon Valley.

Baru-baru ini, ia berhasil menembus program prestisius Executive Education di Harvard Business School. Ada pula Angga Fauzan, pria asal Boyolali yang sempat viral berkat prestasinya yang mendunia. Pria lulusan S2 dari Edinburgh University ini memegang posisi sebagai Chief Marketing Officer di Sagara.

“Sebenarnya, saya sendiri sempat gagal beberapa kali masuk ke Harvard. Di zaman sekarang, siapapun bisa mendaftar ke Harvard, tapi tidak semua orang akan pantang menyerah hingga rela mendaftar berkali-kali,” jelas Adi. 

Didirikan pada tahun 2014, Sagara pun konsisten terus menjadi rumah untuk talenta daerah. Saat ini, sekitar 80 persen tenaga kerja Sagara berasal dari daerah. 

Mereka beragam asalnya, ada Galih Suryo Priatomo dari desa Gunungpati, Semarang, Nafa Ananda Lutfia dari kota Purwokerto, Novelasari Nadia Putri dari kota Batu, hingga Ade Saepul Mugni dari daerah Rancaekek, kabupaten Sumedang. 

"Mereka punya karakteristik yang mirip, yaitu punya tekad yang kuat, siap kerja keras, dan humble,” jelas Adi. 

Eka Pratamandhira merupakan Senior Developer Sagara yang berasal dari Ternate, Maluku Utara. Ia mengaku bahwa salah satu pembelajaran terpenting dalam karirnya ialah dengan menyelesaikan masalah klien dalam skala yang lebih besar.

"Di Sagara, kita terus menguji kemampuan dengan menyelesaikan berbagai masalah teknologi untuk sejumlah klien papan atas, ya contohnya seperti Qatar National Bank dan Boston Consulting Group,” jelas Eka.

Selain itu, Eka juga menjelaskan pentingnya membangun mindset yang tepat agar terus bisa berkarya. “Ya namanya dari daerah, kita di awal kurang yakin sebenarnya apakah bisa bersaing dengan talenta di level internasional. Perlahan saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa ternyata hal itu mungkin untuk dilakukan,” ujar Eka. 

Kini tim Sagara telah menangani berbagai klien besar, mulai dari kementrian RI, startup, hingga korporat ternama.Secara total, Sagara telah mengembangkan dan meluncurkan lebih dari 100 aplikasi website dan lebih dari 50 aplikasi mobile.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement