Senin 20 Jan 2020 15:56 WIB

Tempat Pembuatan Sake Tertua Ditemukan di Situs Kuil Kyoto

Tempat pembuatan sake itu berasal dari abad ke 15.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sake Traditional Jepang
Foto: Rocketnews24
Sake Traditional Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, KYOTO—Tempat pembuatan sake yang diyakini berasal dari abad ke-15 ditemukan di situs arkeologi Saga. Tepatnya di bekas tanah kuil Tenryuji, di Bangsal Ukyo Kyoto. Benda tersebut diyakini sebagai tempat pembuatan bir tertua yang ditemukan di Jepang.

Penemuan itu digali oleh Kokusai Bunzakai Co. Di antara temuan itu, terdapat fasilitas untuk memeras sake yang tidak dimurnikan dan sekitar 180 lubang untuk menyimpan toples penyimpanan.

Seperti yang dilansir dari Asahi, Senin (20/1), tempat pembuatan sake ini diyakini telah digunakan hingga masa Perang Onin (1467-1477). Tempat pembuatan bir tertua yang sebelumnya ditemukan berada di Itami Prefektur Hyogo dan diperkirakan dibangun pada Zaman Edo (1603-1867).

“Penemuan (di Kyoto) kemungkinan merupakan fasilitas pemerasan sake tertua,” kata direktur sebuah museum yang dikelola kota Itami, Masaharu Obase.

“Itu lebih kecil tetapi memiliki struktur yang sama dengan yang berasal dari periode Edo, (dan) menunjukkan metode pemerasan sake yang sama digunakan pada periode abad pertengahan,” ujarnya lagi.

Diketahui, sake diproduksi di kuil Tenryuji selama periode Muromachi (1336-1573). Temuan situs ini berawal dari survei yang dilakukan area seluas 700 meter persegi di dekat lahan Tenryuji jelang pembangunan apartemen antara Mei dan Agustus 2018.

Selama penelitian, bagian dari fasilitas pemerasan sake digali. Para peneliti mengatakan sake yang tidak dimurnikan dalam tas kain ditempatkan di sebuah tangki dan diperas, menggunakan batang kayu dengan batu sebagai pengungkit.

Sebuah pilar dengan panjang satu meter dan lebar 45 sentimeter, serta dua potongan melintang untuk menopangnya ditemukan dalam penggalian. Ukurannya masing-masing 15 sentimeter per sisi dan panjang 1,8 meter, serta ditemukan bersama dengan sekitar 20 batu yang akan ditempatkan di sesuatu yang lain.

Selain itu, ditemukan pula  lubang berongga sepanjang 1,8 meter dan sedalam satu meter untuk pot penerima tetes sake yang ditekan. Tiang yang lebih kecil dari sekitar abad ke-14 dengan lebar 30 cm dan panjang 40 cm, terlihat dua meter si sebelah timur cekungan. Para peneliti mengatakan kemungkinan tempat pembuatan bir itu dibangun kembali.

Sebanyak 180 lubang untuk toples yang menyimpan sake berukuran 60 cm dan dalam 20 cm ditemukan dalam penggalian ini. Potongan-potongan guci Bizen abad ke-14, tampaknya dengan diameter 60 cm dan tinggi 1 meter, juga ditemukan dari penggalian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement