Rabu 15 Jan 2020 13:54 WIB

Misteri Bola dalam Lukisan da Vinci

Lukisan da Vinci 'Salvator Mundi' menimbulkan kontroversi selama bertahun-tahun.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Dwi Murdaningsih
Leonardo Davinci
Foto: Youtube
Leonardo Davinci

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan berupaya memecahkan misteri lukisan Leonardo da Vinci ‘Salvator Mundi’. Lukisan itu menggambarkan Yesus Kristus dalam pakaian era Renaissance, mengangkat satu tangan untuk memberkati, serta memegang bola berwarna bening yang jelas digenggam tangannya.

Tapi bola itu dianggap menentang hukum optik, menimbulkan kontroversi pada apa yang da Vinci tampilkan sebagai inspirasinya. Saat ini, sebuah penelitian baru menemukan fakta bahwa bola itu mungkin jadi gambaran realistis bola kaca berongga.

Baca Juga

Penelitian baru ini belum diterbitkan dalam jurnal namun sudah diposting di situs pracetak arXiv. Penelitian ini masih dalam tinjauan untuk dipublikasikan.

Peneliti dari University of California, Irvine menggunakan teknik rendering komputer dalam meneliti bola tersebut. Teknik itu untuk menunjukkan bahwa penampilan bola itu secara fisik mungkin terjadi di dunia nyata, jika bola itu terbuat dari kaca yang ditiup tipis.

Tetapi makalah ini tidak memungkinkan untuk menyelesaikan perdebatan panjang, tentang maksud sebenarnya dari lukisan da Vinci.

photo
Lukisan Salvator Mundi karya da Vinci.

Misteri 450 Juta dolar AS

Dilansir dari Livescience, ‘Salvator Mundi’ adalah lukisan dengan kisah masa lalu yang dramatis di baliknya. Lukisan ini dibuat pada sekitar tahun 1.500 masehi, tahun di mana da Vinci melukis Monalisa.

Lukisan itu kemudian dimiliki oleh Charles I dari Inggris pada 1600an masehi. Charles I dieksekusi pada 1659 setelah perang saudara. Namun pada 1651 seorang tukang batu bernama John Stone membeli lukisan itu.

Pada 1660, John State mengembalikan karya seni itu kepada Charles II, putra Charles I yang merebut kembali tahta pada tahun yang sama. Jejak lukisan itu kemudian menjadi dingin hingga 1900. Saat itu, ukisan itu dijual kembali bukan sebagai lukisan karya da Vinci asli, tetapi sebagai karya salah satu siswa master.

Itu tidak bertahan sampai 2011, setelah kurator profesional 'menguasai' lukisan tersebut dan memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Ahli seni menilai kembali ‘Salvator Mundi’ dan menyadari bahwa itu kemungkinan dilukis oleh da Vinci sendiri. Pada 2017, seorang pangeran Saudi membeli lukisan itu dilelang dengan harga 450 juta dolar AS.

Pesan tersirat dalam lukisan itu masih menjadi misteri yang terus-menerus. Bola yang dipegang oleh Yesus berisi beberapa kilau bercak yang terlihat seperti inklusi di dalam bola atau kristal padat. Tapi bola padat akan memperbesar dan membalikkan gambar apapun di belakangnya karena pembiasan cahaya, tapi tidak terjadi pada bola di lukisan itu. Jubah Yesus Kristus tampak tidak terdistorsi di belakang kaca.

Da Vinci adalah seorang mahasiswa optik yang sangat bersemangat dan mungkin tidak akan sembarangan atau sengaja melakukan kesalahan atas karyanya itu. Sejarawan seni juga banyak berdebat selama puluhan tahun tentang apa makna dari bola itu, dan apakah da Vinci sengaja melukisnya secara tidak akurat.

Kontroversi dalam Cahaya

Dalam penelitian yang sedang ditinjau ini, peneliti menggunakan metode yang disebut rendering berbasis fisik untuk menjawab perdebatan berkepanjangan ini. Profesor ilmuwan komputer UC Irvine Michael Goodrich, Shuang Zhao dan salah seorang mahasiswa doktoral, Marco (Zhanhang) Liang, menggunakan metode ini untuk mensimulasikan cahaya dalam adegan yang digambarkan pada lukisan itu.

Mereka menemukan kombinasi cahaya lingkungan redup, sumber cahaya yang kuat dari atas, dan bola kaca berlubang itu bisa menciptakan kembali pemandangan di ‘Salvator Mundi’. “Kaca itu diperkirakan memiliki dinding setebal 1,3 milimeter tanpa membuat pembiasan apapun yang mengganggu garis jubah Kristus di belakangnya,” kata para peneliti dalam makalah mereka yang diposting di arXiv.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement