Kamis 09 Jan 2020 02:19 WIB

Facebook dan eBay Janji Berantas Penilaian Palsu

Penilaian palsu membuat calon pembeli di platform Facebook dan eBay tertipu.

Ilustrasi belanja online. Facebook sebagai pemilik Instagram berjanji memberantas penilaian palsu yang menyesatkan calon pembeli. Komitmen itu juga disampaikan e-Bay.
Foto: USAToday
Ilustrasi belanja online. Facebook sebagai pemilik Instagram berjanji memberantas penilaian palsu yang menyesatkan calon pembeli. Komitmen itu juga disampaikan e-Bay.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook dan eBay telah berjanji akan lebih baik lagi dalam mengidentifikasi, menyelidiki, dan menanggapi penilaian palsu yang menyesatkan. Komitmen itu disampaikan oleh Competition and Markets Authority (CMA) Inggris, Rabu, setelah menekan kedua platform daring untuk menangani masalah tersebut.

Penilaian pelanggan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan belanja melalui internet di beberapa situs dan aplikasi. Namun, lembaga pengatur telah menyatakan kekhawatiran bahwa sejumlah penilaian kemungkinan tidak murni.

Baca Juga

Facebook telah menghapus 188 kelompok dan menonaktifkan 24 akun pengguna terkait dugaan penilaian palsu. Sementara itu, eBay sudah secara permanen memblokir 140 pengguna sejak musim panas tahun lalu, menurut CMA. Otoritas pengawas pasar dan persaingan pasar di Inggris itu juga menemukan berbagai contoh melalui Instagram, yang dijanjikan Facebook sebagai pemilik Instagram untuk diselidiki.

"Jutaan orang mengandalkan penilaian saat membuat keputusan untuk berbelanja dan kalau penilaian-penilaian itu menyesatkan atau tidak benar, para pembeli bisa merasa dibohongi dengan membeli sesuatu yang tidak cocok bagi mereka sehingga perusahaan yang mengikuti aturan tidak mendapat keuntungan," kata Kepala Eksekutif CMA Andrea Coscelli.

CMA mengatakan, kedua perusahaan tidak sengaja memuat konten seperti itu. Mereka berjanji akan menangani masalah tersebut.

"Kami tidak akan menoleransi penilaian palsu atau menyesatkan dan akan terus mengambil tindakan terhadap para penjual yang melanggar kebijakan pengguna kami," kata seorang juru bicara eBay.

Facebook belum memberikan komentar ketika dihubungi oleh Reuters.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement