REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemandangan di langit memang menyajikan fakta luar angkasa yang unik. Tak heran, sejumlah orang pun tertarik untuk menikmati hobi yang disebut juga dengan skywatching ini. Nah, awal tahun ini, terdapat sejumlah fenomana alam di luar angkasa yang siap memanjakan para pecinta skywatching.
Dilansir dari Geek pada Selasa (7/1), sejumlah pemeran utama dalam “pertunjukan di langit” itu diantaranya adalah planet Mars, Venus, Bulan dan Antares yang dikenal sebagai salah satu bintang yang paling bercahaya. Selain itu, menurut Badan Antariksa AS (NASA), penggemar skywatching juga dapat menikmati fase bulan yang berbeda selama sekitar 30 hari.
Selama bulan ini, pemandangan unik dapat diterawang saat planet mars bersebelahan dengan antares. Selain itu, planet venus pun akan “berpasangan” dengan bulan sabit.
Sebelum menikmati pemandangan ini, disarankan agar melihat perkiraan cuaca terlebih dahulu. Sehingga, usaha menerawang langit dalam dinginya malam pun tak berujung sia-sia karena adanya awan tebal yang menghalangi pemandangan.
Selain itu, penggemar skywatching juga sangat disarankan agar mengunduh aplikasi SkyView Lite yang dapat memudahkan proses pencarian. Jika ada rezeki lebih, rasanya juga tak ada salahnya untuk membekali diri dengan auto-guided telescope sehingga arah pandangan kian akurat.
Soal waktu, Mars dan Antares dapat dilihat sepanjang malam hingga menjelang matahari terbit. NASA menjelaskan, Antares dapat terlihat dengan jelas karena bintang itu memancarkan cahaya lebih terang 10 ribu kali lipat dibanding matahari.
Soal posisi, Mars dan Antares terletak di langit bagian tenggara. Sepanjang Januari, Mars yang disebut juga dengan planet merah itu akan bergerak ke timur Antares.
Pada 20 Januari, para penggemar skywatching pun akan disuguhkan dengan pemandangan unik. Karena, pada tanggal itu, posisi Mars dan Antares juga berdekatan dengan bulan sabit.
Kemudian, untuk Venus dan bulan sabit, keduanya akan tampil dalam lokasi yang berdekatan pada penghujung Januari. Diperkirakan, keduanya muncul tepat setelah matahari terbenam pada 28 Januari.
Soal posisi, pertemuan itu dapat ditandai di sekitar barat daya langit malam. Untuk dapat mengetahui informasi secara lebih detai, penggemar skywatching juga dapat menggalinya lewat web resmi NASA Science Solar System Exploration.