REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Letusan Gunung Vesuvius pada 79 Masehi disebut sebagai bencana paling mematikan dalam sejarah manusia. Batuan cair dan abu panas melenyapkan pemukiman dengan seketika dan menghancurkan segalanya.
Namun, di balik letusan dahsyat di zaman itu, ternyata ada beberapa benda yang kini masih tersisa. Salah satu diantaranya adalah saus garum yang merupakan suguhan populer di era Roma kuno.
Dilansir Sputnik, sebuah film dokumenter dari Channel 5 di Inggris mengungkapkan bagaimana para arkeolog menemukan saus kuno Roma yang telah berusia 2.000 tahun. Bahkan, mereka berhasil membuat ulang resep sajian di zaman dahulu itu.
Pada 2014, Dario Bernal-Casasola, seorang profesor yang bersama timnya di Italia melakukan penggalian kota kuno Pompeii. Di sana, mereka menemukan sebuah toko garum berisi amphorae dengan saus tomat yang lezat.
“Untuk pertama kalinya sampel garum yang sebenarnya bisa dianalisis guna mengetahui dengan tepat apa yang dibuat ilmuwan eksperimental Victor Pallassios," ujar keterangan dalam film dokumenter berjudul Ancient Mysteries itu.
Analisis sampel mengungkapkan apa yang digunakan orang Romawi kuno saat menyiapkan garum. Pallassios mengatakan bahwa garum dibuat dari fermentasi bagian dalam ikan teri dan rempah-rempah yang digunakan merupakan ciri khas Mediterania, yaitu rosemary dan ketumbar.
Para peneliti mengatakan garum sangat populer di era Romawi kuno dan ditemukan hampir di rumah setiap penduduk. Menurut Benedict Lowe dari University of North Alabama, saus itu dapat membuat berbagai hidangan terasa nikmat.
“Ini adalah saus dari dunia Romawi,” ujar Lowe.
Meski popularitasnya sangat besar, terdapat studi yang mengatakan bahwa garum mengandung unsur berbahaya. Dalam sebuah penelitian, saus ini diyakini sebagai penyebab banyak orang-orang dari bangsa Romawi kuno yang terinfeksi cacing pita ikan.