REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Istana megah dan luas yang dibangun oleh Kaisar Romawi Nero hampir 2.000 tahun yang lalu telah menyimpan rahasia. Saat mengerjakan restorasi pada 2019, para arkelogi menemukan ruang rahasia.
Ruang rahasia yang dimaksud adalah ruang bawah tanah besar yang dihiasi mural makhluk nyata dan mitos. Dalam warna merah dan kuning tua dengan jejak-jejak penyepuhan, terlihat gambar centaur menari di dinding dengan penggambaran dewa Pan berkaki kambing, beberapa membawa alat musik.
Juga digambarkan burung dan mahluk akuatik, termasuk hippocampi. Ada pula seorang penjuang bersenjatakan busur, perisai dan pedang melawan macan kumbang. Semua dibingkai oleh elemen tanaman, dan tokoh-tokoh Arab.
Ruang Sphinx ditemukan secara tidak sengaja sebagai bagian dari restorasi istana yang berlangsung. Istana tersebut bernama Domus Aurea atau “Rumah Emas”.
Domus Aurea dibangun setelah kebakaran besar Roma yang menghancurkan kota selama sembilan hari pada 64 M. Istana itu merupakan sebuah bangunan mewah yang terdiri dari 300 kamar yang terbentang melintasi Bukit Palatine, Esquiline, Oppian dan Caelian yang luasnya lebih dari 300 hektar.
Nero tidak begitu dicintai di masa hidupnya. Dia kejam dan tirani dengan orang-orang di sekitarnya, namun hidup mewah. Karenanya, istana megah itu menjadi sesuatu yang memalukan bagi penerusnya . Nero meninggal dengan cara bunuh diri pada 68 M setelah rakyatnya memberontak.
Usaha yang signifikan dibuat untuk melenyapkan jejak Domus Aurea. Bagian-bagiannya dibangun di atas yang lain dipenuhi dengan tanah. Salah satu struktur ini adalah Colosseum yang terkenal.
Menggali dan memulihkannya telah menjadi proyek berkelanjutan oleh Parco archeologico del Colosseo, yakni bagian Bukit Palatine baru dibuka untuk umum untuk pertama kalinya awal tahun ini. Para arkeolog bekerja di ruang sebelah di bagian Bukit Oppian ketika mereka menemukan Ruang Sphinx.
Menurut pernyataan dari Parco archeologico del Colosseo, mereka telah memasang perancah dan menyalakan lampu terang yang dibutuhkan untuk bekerja. Sebagian besar ruangan masih dipenuhi oleh kotoran, menutupi bagian-bagian dinding dan sangat mungkin bagian mural. Namun tidak ada rencana untuk menggalinya saat ini, karena menghilangkan kotoran bisa membuat seluruh kompleks tidak stabil.
Tetapi, bahkan di bawah puing-puing, ruangan itu adalah potret berharga dari masa-masa salah satu penguasa Roma yang paling dibenci.
“Dalam kegelapan selama hampir 20 abad. Ruang Sphinx memberi tahu kita tentang atsmofer dari tahun-tahun kerajaan Nero,” ujar Direktur Parco Alfonsina Russo, seperti yang dilansir dari Science Alert, Jumat (3/1).