REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA — Tim dari Universitas Jagiellonian menemukan sisa dari prajurit Scythian yang berasal dari 2.500 tahun lalu. Benda bersejarah ini ditemukan di Krakow selama penelitian di situs arekologi Chinge-tey di Siberia. Penelitian tepatnya dilakukan di lokasi yang dikenal sebagai Siberian Valley of the Kings atau Lembah Siberia Para Raja.
Banyak makam raksasa dengan interior mewah yang berada di lokasi itu. Beberapa kuburan juga disebut sebagai milik pangeran. Hingga kemudian, peneliti menemukan kerangka seorang prajurit muda yang lengkap.
“Di dekat tengkorak jenazah ada dekorasi pectoral lembaran emas, manik-manik kaca, dan ornamen kepang spiral emas,” ujar kepala tim peneliti, Lukasz Oleszczak dilansir Polandin, Senin (30/12).
Para juga arkeolog menemukan batu asah di pinggang dan beberapa senjata di belakang punggung jenazah. Di antara senjata itu adalah kapak es perunggu yang dihiasi dengan kepala elang, panah, pisau besi, dan serpihan busur.
“Objek yang terbuat dari bahan baku organik juga telah diawetkan dengan baik, termasuk quiver kulit, poros panah, pegangan kapak es, dan tali ikat pinggang,” kata Oleszczak.
Tim peneliti juga menemukan dua kuburan lain di bagian tengah situs arkeologi tersebut. Sayangnya, salah satu telah dijarah dan kedua akan diperiksa lebih lanjut pada tahun depan.
Sisa-sisa jenazah di makam diperkirakan berasal dari abad 7 dan 6 sebelum Masehi (SM). Scythians berasal dari sana, dan kemudian, ekspansi mereka mempengaruhi stepa di Eropa Timur.
Suku ini dikenal dengan keinginan untuk berperang dan keterampilan dalam hal itu. Prestasi dari para prajurit Scythians pernah digambarkan oleh sejumlah sejarawan, salah satunya Herodotus dari Yunani yang terkenal.
Sementara itu, para arkeolog Polandia dari Kraków yang menemukan sisa prajurit Scythians merupakan bagian dari tim arkeolog internasional yang bekerja di Chinge-Tey yang dipimpin oleh Konstantin V. Chugunov dari State Hermitage Museum di St. Petersburg, Rusia.