Kamis 26 Dec 2019 04:53 WIB

Ahli Temukan Perangkat Genggam Pendeteksi Virus

Ahli memperkirakan ada 1,67 juta virus yang tidak diketahui ada pada hewan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Ahli menciptakan alat pendeteksi virus pada hewan yang dapat menular ke manusia. Foto virus, ilustrasi
Foto: Dailymail
Ahli menciptakan alat pendeteksi virus pada hewan yang dapat menular ke manusia. Foto virus, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan telah mengembangkan perangkat genggam baru yang diklaim bisa mengidentifikasi berbagai jenis virus dengan cepat. Perangkat itu diberi nama Virrion.

Ahli virologi memperkirakan saat ini ada 1,67 juta virus yang tidak diketahui ada pada hewan, beberapa di antaranya dapat ditularkan ke manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai bahwa deteksi dini dapat menghentikan dan menanggulangi penyebaran virus.

Baca Juga

"Kami telah mengembangkan perangkat genggam yang cepat dan harganya terjangkau, yang dapat menangkap virus berdasarkan ukuran," kata Mauricio Terrones, seorang profesor di Penn State dan New York University (NYU) di AS, seperti dilansir Times Now News, Rabu (25/12).

"Virrion menggunakan array nanotube yang direkayasa agar sebanding dengan berbagai virus. Kemudian menggunakan spektroskopi Raman untuk mengidentifikasi virus berdasarkan getaran masing-masing," tambah Terrones.

Virrion juga memiliki berbagai kegunaan lainnya, misalnya deteksi dini virus di kebun juga peternakan. Walhasil bisa membantu mengoptimalkan hasil panennya dan menyelamatkan ternak dari penyakit.

Menurut Terrones, Virrion sangat bermanfaat bagi manusia dalam mendeteksi virus dalam tubuh secara cepat. Karena ukuran dan biayanya yang terjangkau, alat semacam Virrion akan sangat praktis disimpan di klinik dokter dan juga di lokasi terpencil ketika wabah penyakit terjadi.

"Jelas ini sangat membantu, karena saat ini pendeteksi virus peralatannya besar dan mahal. Virrion berukuran beberapa sentimeter. Kami menambahkan nanopartikel emas untuk meningkatkan sinyal Raman sehingga kami dapat mendeteksi molekul virus dalam konsentrasi yang sangat rendah. Kami kemudian menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk membuat perpustakaan jenis virus," terang dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement