Rabu 25 Dec 2019 04:00 WIB

Kejahatan Siber Menguntit Pelancong, Simak Kiat dari FBI

Ketika berlibur, jangan lengah untuk melindungi diri dari kejahatan siber.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Serangan siber. Pelancong rawan menjadi korban kejahatan siber.
Foto: Flickr
Serangan siber. Pelancong rawan menjadi korban kejahatan siber.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir tahun menjadi musimnya liburan. Di lain sisi, banyak kemungkinan risiko keamanan siber terjadi.

Mengingat hal itu, FBI telah merilis daftar tips untuk membantu menjaga wisatawan tetap aman dari penjahat siber. Dilansir TechRepublic, FBI mengajak turis agar masyarakat bisa menjadi pelancong yang cerdas.

Baca Juga

Kiat-kiat ini akan membantu masyarakat agar tidak menjadi korban penjahat siber sekaligus menghindari pencuri di kehidupan nyata. Berikut di antaranya.

1. Jangan aktifkan mode Wi-Fi otomatis

Jaringan Wi-Fi terbuka dan tidak aman adalah mimpi buruk bagi keamanan perangkat serta harus dihindari dengan cara apapun. Masalahnya adalah banyak perangkat yang dikonfigurasikan secara default untuk menerima semua koneksi dari jaringan Wi-Fi tidak aman terdekat.

Ini akan membuka jalan bagi penjahat siber untuk menyerang dan dapat memuat malware, mencuri data, atau banyak lagi. Segera atur perangkat untuk menonaktifkan koneksi Wi-Fi otomatis atau aktifkan pemberitahuan ketika perangkat mencoba terhubung ke jaringan Wi-Fi baru di opsi Wi-Fi untuk perangkat Android, iOS, Windows, dan macOS.

2. Periksa nama jaringan sebelum join

Jangan lengah ketika menggunakan jringan aman bagi tamu hotel, ruang tunggu bandara, restoran, atau di manapun yang menyediakan jaringan Wi-Fi. Penjahat yang gigih memiliki titik akses Wi-Fi cadangan yang ini dapat mengkonfigurasi jaringan dengan nama yang mirip dengan harapan untuk menipu wisatawan.

Selalu periksa ulang untuk memastikan bahwa jaringan yang terhubung adalah nama yang tepat, detil huruf ke huruf, dan jangan terhubung jika jaringan tidak bisa terkonfirmasi (terutama jika ada beberapa jaringan dengan nama yang mirip di dekatnya).

3. Jika pakai free Wi-Fi, jangan pernah melakukan sesuatu yang pribadi

Mau pakai Wi-Fi gratis atau tidak aman? Jangan pernah melakukan sesuatu yang bersifat pribadi di dalamnya, misalnya melakukan transaksi perbankan, transaksi pembelian, atau apapun yang melibatkan masuk ke akun aman. Akan mudah bagi seseorang di jaringan itu untuk mencuri data pribadi Anda.

Seiring dengan tersedianya Wi-Fi publik, wisatawan juga harus menghindari penggunaan charger umum. Apa yang tampak sebagai port USB yang hanya menyediakan charger, dapat dengan mudah mencuri data tanpa sepengetahuan pemilik. Jika perlu charger gawai saat bepergian, bawa adaptor steker listrik, dan temukan sendiri soket kosong.

4. Rahasiakan jaringan hotspot dengan sandi yang sulit

Ketika bepergian, ada baiknya jaringan hotspot ponsel tidak diatur auto-connect. Pastikan hotspot memiliki kata sandi yang rumit. Ini akan lebih aman daripada berada di jaringan Wi-Fi apapun, aman atau tidak.

5. Pertimbangkan untuk menyiapkan jaringan Wi-Fi sendiri

Sebagian besar router dan modem Wi-Fi modern memiliki kemampuan untuk melakukan koneksi ke beberapa jaringan, termasuk mengatur mana jaringan baru dan mana jaringan yang sudah lama terhubung. Itu karena bagi jaringan baru tidak pernah diketahui apakah jaringan baru itu aman atau tidak jika terkoneksi.

6. Nonaktifkan layanan lokasi saat bepergian

Mengobral lokasi berlibur dengan mem-posting di media sosial, memberitahu bahwa kita akan masuk ke tempat yang tidak dikenal, dan melakukan akses internet lain dengan berbagi lokasi merupakan isyarat yang bisa dipakai penjahat sebagai informasi bahwa kita sedang tidak di rumah. Matikan semua fitur berbagi layanan lokasi saat pergi dari rumah.

7. Jangan unggah gambar atau mem-posting tentang perjalanan liburan

Mungkin ini terdengar sulit, tetapi hindari mengunggah rencana liburan dan berbagi foto kumpul-kumpul keluarga, setidaknya sampai kita tiba di rumah. Ini menjadi peluang bagi penjahat yang lihai untuk menggunakan data lokasi ketika kita tidak di rumah. Jadi, tidak perlu terlalu menunjukkan suasana liburan kita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement